<![CDATA[Kauny Quranic School Raudhatul Ilmi merupakan lembaga pendidikan Al-Qur'an yang berkomitmen untuk membentuk generasi muda dengan membekali hafalan dan pemahaman Al-Quran. Dalam upaya untuk memenuhi komitmen ini, dilaksanakan program rutin Tasmi’ untuk meningkatkan motivasi murid dalam menghafal dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan menjaga kualitas hafalan Al-Qur’an yang dimiliki oleh murid. Namun dalam praktiknya, murid tidak bisa terlepas dari motivasi seorang guru dalam mengatasi kekhawatiran atau rasa tidak percaya diri untuk mengikuti program tasmi’. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul komunikasi interpersonal dalam meningkatkan motivasi murid mengikuti program tasmi’ di kauny quranic school raudhatul ilmi kota Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui proses dan hambatan dalam komunikasi interpersonal antara guru dan murid dalam meningkatkan motivasi murid mengikuti program tasmi’. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori penetrasi sosial yang memiliki empat tahapan dalam proses komunikasi interpersonal yaitu tahapan orientasi, pertukaran penjajakan afektif, pertukaran afektif dan pertukaran stabil. Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal guru dan murid mengikuti tahapan penetrasi sosial dan dengan memenuhi keempat komponen motivasi dalam model ARCS Keller. Terdapat juga hambatan dalam komunikasi interpersonal yang terjadi, yaitu hambatan psikologis.]]>
