Jawa Timur merupakan provinsi dengan timbulan sampah tertinggi kedua di Indonesia pada tahun 2023, mencapai 6.117.220 ton per tahun, dengan 42% di antaranya masih berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Sampah rumah tangga menjadi penyumbang utama (58,28%), dengan dominasi sampah organik dari sisa makanan (50,97%). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas serta dampak rumah kompos dan komposting skala kecil dalam mengurangi timbulan sampah di Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan populasi 27 kabupaten/kota yang memiliki fasilitas rumah kompos atau komposting skala kecil. Data sekunder diperoleh dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) dan berbagai literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun rumah kompos dan komposting skala kecil hanya mengolah 3,01% dari total timbulan sampah organik (4.392.611,65 ton/tahun), tingkat efektivitas pengelolaan mencapai 82,18%, menunjukkan bahwa fasilitas ini mampu mengolah sampah dengan baik. Namun, ketidakmerataan fasilitas, rendahnya kepedulian masyarakat, dan belum optimalnya pengelolaan data menjadi kendala utama. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan distribusi fasilitas, edukasi masyarakat tentang prinsip 3R, serta perbaikan sistem pencatatan data untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah organik di Jawa Timur.Kata kunci: pengelolaan sampah; rumah kompos; sampah organik