Tujuan utama penelitian adalah untuk mengetahui hubungan job burnout dan subjective well-being pada perawat wanita di puskesmas Kabupaten X, dengan jumlah partisipan sebanyak 229 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional, dengan menggunakan teknik quota sampling untuk menentukan sampel yang memiliki ciri-ciri tertentu dalam jumlah (kuota) yang diinginkan. Untuk mengukur job burnout, skala yang digunakan adalah The Maslach-Trisni Burnout Inventory (M-TBI) dengan Cronbach Alpha sebesar 0,916. Untuk mengukur subjective well-being, skala yang digunakan adalah Satisfaction with Life Scale (SWLS) dengan Cronbach Alpha sebesar 0,806 serta Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) dengan Cronbach Alpha sebesar 0,739. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, dan analisis data selanjutnya dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS Statistics versi 25, dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rho. Analisis tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar (r) = -,707, dengan p = 0,000 (p < 0,05). Korelasi negatif signifikan menunjukkan hubungan yang kuat antara job burnout dan subjective well-being pada perawat wanita di puskesmas Kabupaten X. Hal ini menunjukkan bahwa ketika job burnout tinggi maka, subjective well-being rendah dan sebaliknya, ketika job burnout rendah, maka subjective well-being tinggi. Hasil ini memiliki implikasi penting bagi puskesmas, yang menekankan perlunya meminimalisir terjadinya job burnout bagi perawat wanita untuk meningkatkan subjective well-being. Namun, penelitian lebih lanjut dapat mempelajari faktor-faktor mendasar yang berkontribusi terhadap job burnout dan subjective well-being supaya dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang korelasi kedua variabel.