Industri peternakan memiliki kontribusi penting dalam mendukung perekonomian nasional serta penyediaan protein hewani. Kambing merupakan salah satu komoditas ternak potensial yang banyak dibudidayakan masyarakat pedesaan, termasuk di Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Namun, keterbatasan sarana, pengetahuan teknis, dan pola pemeliharaan tradisional masih menjadi kendala dalam meningkatkan kinerja peternak kambing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modal sosial terhadap kinerja peternak kambing. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis regresi untuk mengukur hubungan antara variabel modal sosial (norma, jaringan, kepercayaan, dan hubungan timbal balik) dengan kinerja peternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial peternak kambing di Desa Besowo relatif baik, tercermin dari adanya praktik titip ternak, penggunaan fasilitas bersama, hingga kegiatan kelompok ternak. Kinerja peternak cenderung masih tradisional, dengan pola pemeliharaan dan pemberian pakan bergantung pada kondisi alam serta usaha ternak yang dijalankan sebagai profesi sampingan. Analisis regresi menghasilkan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 53,7%, yang mengindikasikan bahwa modal sosial berpengaruh signifikan terhadap kinerja peternak kambing. Hal ini menegaskan bahwa penguatan modal sosial dapat membantu mengatasi keterbatasan teknis dan sarana prasarana, sekaligus meningkatkan keberlanjutan usaha peternakan kambing.