Dismenore merupakan nyeri menusuk yang terasa di perut bagian bawah sebelum dan selama menstruasi akibat ketidak seimbangan hormon progesterone, stress dan aktifitas berlebih. Angka kejadian dismenore cukup tinggi diseluruh dunia. Rata-rata insidensi terjadinya dismenore pada wanita muda antara 16,8 –81%. Sementara di Indonesia angka kejadian dismenore tipe primer adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya penderita dengan dismenorea sekunder. Berdasarkan data awal didapatkan 29% atau 52 remaja putri di Puskesmas Kota Jailolo mengalami dismenore setiap bulannya. Dismenore dapat ditangani secara farmakologi dan nonfarmakologi salah satunya dengan terapi kompres hangat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan intensitas dismenore pada remaja di Puskesmas Kota Jailolo. Metode penelitian yang digunakan adalah quasy eksperiment dengan rancangan non-equivalent with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di Puskesmas Kota Jailolo dan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 32 responden dengan 16 responden pada masing-masing kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisa data dilakukan delngaln bantuan software SPSS dengan uji nonparametrik Mann Whitney. Hasil penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan p-value sebesar 0,011 dan karena p-value 0,011< α=0,05, maka Ha diterima yang berarti adal pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan intensitas dismenore pada remaja putri di Puskesmas Kota Jailolo. Sehingga kompres hangat dapat digunakan sebagai altelrnative terapi non farmakologi untuk penatalaksanaan dismenore.