Abstrak Pendahuluan: Anemia merupakan kondisi ketika konsentrasi hemoglobin dari eritrosit (RBCs) atau volume dari eritrosit kurang dari ukuran normal (kadar hemoglobin normal pada perempuan ≥12 dan laki-laki ≥13. Menurut Kementerian Kesehatan tahun 2018, terdapat 1,62 juta penduduk Indonesia yang mengalami anemia. Kejadian anemia pada remaja memiliki presentase yang cukup tinggi yaitu 33%. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi kejadian anemia dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada mahasiwa baru Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura tahun akademik 2022/2023. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengambilan data sekunder yang berasal dari survei prevalensi anemia yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura pada mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura tahun akademik 2022/2023. Subjek yang diteliti berjumlah 246 sampel dengan menggunakan total sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Hasil: Uji Univariat menunjukkan dari 246 sampel, terdapat 63(25,6%) yang mengalami anemia dan 183 (74,4%) tidak mengalami anemia. Hasil analisis bivariat yang menggunakan Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin dan kejadian anemia dengan p value = 0,004. Selain itu, antara faktor tingkat pengetahuan dan kejadian anemia juga memiliki hubungan yang bermakna setelah melalui uji Chi-Square dengan p value 0,004. Pada hasil uji bivariat hubungan antara pendapatan dan kejadian anemia tidak ditemukan ada hubungan yang bermakna dikarenakan nilai p value = 1,000. Kesimpulan: Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor jenis kelamin dan kejadian anemia serta terdapat hubungan antara faktor tingkat pengetahuan dan kejadian anemia. Sebaliknya, pada faktor pendapatan keluarga dan kejadian anemia tidak terdapat hubungan yang bermakna.