Taman Nasional Kepulauan Seribu, merupakan kawasan konservasi perairan laut yang memiliki keunikan ekosistem kepulauan kecil serta perairan laut dangkal. Ekosistem padang lamun menjadi salah satu ekosistem sumber daya alam yang berada di wilayah perairan dangkal dan memiliki segudang manfaat bagi biota yang terkait dengan lingkungan sekitar. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui nilai tutupan lamun dan struktur komunitas ekosistem lamun di Pulau Pramuka dan Pulau Karya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2023 di pantai tenggara Pulau Karya dan pantai timur Pulau Pramuka. Metode penelitian yang digunakan ialah kuantitatif deskriptif. Pendataan jenis dan nilai tutupan lamun menggunakan metode line transect quadran. Pendataan dilakukan dengan menentukan titik dan garis transek sepanjang 50 m kearah laut. Pengambilan data lamun menggunakan frame quadran berukuran 100 x 100 cm2 dibagi menjadi 4 kisi yang diletakkan pada sisi kiri garis dan jarak antar kuadran 5 m, dengan total kuadran berjumlah 11. Jenis lamun yang ditemui pada stasiun pengamatan pantai bagian tenggara Pulau Karya homogen satu jenis yaitu Thalassia hemprichii. Sedangkan jenis lamun yang ditemui pada stasiun pengamatan pantai bagian timur Pulau Pramuka berjumlah empat jenis; Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halodule ovalis, dan Cymodocea rotundata. Nilai tutupan lamun pada stasiun pengamatan pantai tenggara Pulau karya diperoleh sebesar 22,16±8,72 menunjukkan kategori jarang. Sedangkan nilai tutupan lamun di stasiun pengamatan di pantai timur Pulau Pramuka adalah 80,49±8,81, menunjukkan kategori sangat padat.