Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sistem Akad Muzara'ah Untuk Petani Bawang Merah Herlina, Herlina; Ridwan, Muhammad; Amri , Ulil
Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni Vol. 2 No. 6 (2024): Mei - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jishs.v2i6.1893

Abstract

Terdapat banyak jenis kerjasama dalam Islam salah satunya yaitu Muzara’ah, di mana pemilik lahan memberikan modal kepada penggarap untuk dikelola. Akad yang diatur dalam islam sangat beragam dan masing-masing memiliki ketentuan dan tempat yang berbeda-beda untuk mengaplikasikannya. Namun tak jarang pula dari mereka yang berakad secara lisan dan tanpa adanya saksi, sehingga dalam perjanjian kerja sama tidak mempunyai kekuatan hukum apabila dikemudian hari akan muncul permasalahan atau adanya kesengajaan antara kedua belah pihak. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana Konsep Akad Muzara’ah pada Petani Bawang Merah dan Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh Petani Bawang Merah di Desa Banggae pada saat melakukan Akad Muzara’ah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Sumber data menggunakan beberapa instrumen yaitu observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan penelitian ini menunjukkan bahwa konsep akad muzara’ah petani bawang merah di Desa Banggae Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar dilakukan secara lisan, Pemilik sawah menyerahkan lahannya atas dasar kepercayaan. Di mana pemilik sawah mendatangi petani penggarap secara langsung untuk diajak kerja sama yang dimana semua modal dan segala biaya ditanggung oleh pemilik sawah. Pemilik sawah menyerahkan sawahnya untuk di tanami, dipelihara dan dirawat d imana kedua bela pihak akan mendapatkan bagiannya masing- masing sesuai dengan kesepakatan di awal. Kendala yang dihadapi adalah karena kurangnya kesadaran masyarakat khususnya petani penggarap terhadap kewajibannya. Kurangnya rasa menghargai satu sama lain sehingga menimbulkan adanya.