<![CDATA[Perkembangan industri farmasi di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan, terutama dengan meningkatnya permintaan produk kesehatan dan obat-obatan selama beberapa tahun terakhir. Industri sektor farmasi merupakan industri yang menyediakan obat-obatan dan memasok bahan baku pembuatan obat dan salah satu industri yang berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di sektor kesehatan. Dalam periode 2019-2022, sektor farmasi mengalami banyak tantangan dan perubahan karena adanya pandemi COVID-19 dan pergeseran permintaan pasar. Penilaian kinerja keuangan perusahaan sangat penting bagi investor dan pihak internal perusahaan untuk memahami posisi keuangan dan prospek perusahaan dalam jangka Panjang. Tujuan penelitian ini adalahh untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas dan rasio profitabilitas terhadap kinerja keuangan. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2022. Populasi sebanyak 11 perusahaan dengan sampel perusahaan yang terpilih sebanyak 9 perusahaan. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi lienear berganda. Rasio likuiditas diproksi oleh current ratio, rasio profitabilitas diproksi oleh net profit margin, dan kinerja keuangan diproksi oleh earning per share. Hasil pengujian menemukan bahwa current ratio tidak berpengaruh terhadap EPS, Net profit margin berpengaruh terhadap EPS, Sedangkan secara simultan current ratio dan net profit margin tidak berpengaruh terhadap EPS.]]>
