Sampari Penehas Ampnir
Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan Peternak Lokal terhadap Pakan Fermentasi Kulit Pisang sebagai Pakan Alternatif Ternak Babi di Kampung Masni Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat Sritiasni Sritiasni; Sampari Penehas Ampnir; Petrus D Sadsoetoeboen
Journal of Sustainable Agriculture Extension Vol 1 No 1 (2023): Journal of Sustainable Agriculture Extension
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/josae.v1i1.457

Abstract

Latar belakang: Usaha peternakan babi merupakan bagian budaya dalam kehidupan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia khususnya Bali dan Papua/Papua Barat. Secara tradisional ternak babi memiliki peran penting didalam kegiatan keagamaan, adat dan sosial. Ternak babi juga merupakan sumber protein utama yang memiliki kandungan asam amino lebih lengkap dan salah satu usaha rumah tangga yang penting sebagai sumber penghasilan. Disamping aspek ekonomi dan kepercayaan, babi juga dianggap sebagai simbol bagi si pemilik babi. Semakin banyak babi yang dimiliki seseorang atau sebuah kampung, maka semakin tinggi pula statusnya, dalam suatu hajatan, bila semakin banyak yang dapat dihadiahkan maka semakin besar pula pesta yang diselenggarakannya. Metode: Penulisan bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peternak tentang pemanfaatan fermentasi kulit pisang sebagai pakan ternak babi yang dilaksanakan di Kampung Masni Kabupaten Manokwari dan membuat rancangan penyuluhan dengan metode penelitian pemanfaatan kulit pisang sebagai pakan untuk meningkatkan bobot badan babi dengan teknik purposive sampling dimana 20 peternak sebagai responden. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan peternak lokal terhadap pakan fermentasi kulit pisang kepok sebagai pakan alternatif ternak babi di Kampung Masni menunjukan peningkatan pengetahuan. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa, sebelum dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuan peternak lokal pada kriteria mengetahui, setelah dilakukan penyuluhan kriteria tingkat pengetahuan peternak lokal menjadi sangat mengetahui, hal ini dikarenakan materi dan cara pembuatan pakan yang disampaikan mudah dipahami sehingga tingkat efektifitas penyuluhan masuk dalam kategori efektif.