Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI LITERATUR : BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Mahmuddah Dewi Edmawati
SHINE: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : STKIP PGRI SUMENEP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36379/shine.v2i2.200

Abstract

Abstract : This research is a literature study with a descriptive qualitative research type with library research which seeks to describe the role of group guidance on information technology-based discussion techniques in increasing students' learning motivation. In this literature study the author uses various written sources such as articles, journals and documents relevant to the study in this research. This study focuses on the problems of students that occur in the era of the covid-19 pandemic, one of which is the decline in the level of learning motivation. In this case, guidance and counseling services have an important role to help students increase learning motivation so that students can have good self-actualization and optimal learning outcomes. This study aims to determine the role of information technology-based group guidance services to increase student learning motivation through various articles, journals and documents relevant to the study in this study. Group guidance with information technology-based group discussion techniques is able to increase learning motivation, this is because in group guidance there is group dynamics that can increase student learning motivation. Through group guidance activities, all group members conduct discussions, give and receive information, develop communication and interpersonal skills, give each other advice, convey and understand feelings to each other, motivate each other so that group members' learning motivation increases. The implementation of information technology-based group guidance is one of the effective approaches to increase student learning motivation due to the pandemic that does not allow the implementation of face-to-face guidance and counseling activities. Keywords: Group Guidance, Discussion Techniques, and Learning Motivation
PELATIHAN PSYCHOLOGICAL FIRST AID KEPADA KADER POSYANDU UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN TERHADAP BABY BLUES SYNDROM DAN POSTPARTUM DEPRESSION Mahmuddah Dewi Edmawati; Aldila Fitri Radite Nur Maynawati; Achmad Setayawan; Muhammad Arief Maulana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.30705

Abstract

Mitra dalam program pengabdian ini adalah kader posyandu di Dusun Kalikatir, RT 01/RW 06, Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Tujuan program pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan Psychological First Aid kepada kader posyandu untuk meningkatkan kesadaran terhadap baby blues syndrom dan postpartum depression yang rentan dialami ibu yang baru saja melahirkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan tim pengabdi mengunakan strategi kronologis, dengan tahapan pelaksanaan sharing dan tanya jawab,pemberian materi, praktik melaksanakan Psychological First Aid Training (PFAT), evaluasi hasil praktik. Psychological First Aid memiliki 3 prinsip utama yaitu Look (Lihat), Listen (Dengarkan), dan Link (HubungkanPsychological First Aid (PFA) adalah sebuah metode untuk membantu seseorang dalam kondisi distres agar mereka merasa tenang dan didukung, guna mengatasi tantangan atau permasalahan mereka dengan lebih baik. PFA membantu menstabilisasi kecemasan dan emosi lainnya yang biasa muncul pada baby blues syndrom dan postpartum depression. Baby blues syndrome adalah suatu sindrom gangguan efek ringan pada minggu pertama setelah persalinan. Berbeda dengan baby blues syndrom yang dialami pada masa awal setelah melahirkan, depresi postpartum adalah suatu gangguan mood yang terjadi setelah melahirkan dan merefleksikan disregulasi psikologikal yang merupakan tanda dari gejala depresi mayor. Berdasarkan hasil pengujian wilcoxon diperoleh hasil Z hitung sebesar sebesar -1,814 dengan signifikansi sebesar 0,048. Nilai signifikansi Asymp.sig (2-tailed) 0,036 lebih kecil dari 0,05 sehingga Pelatihan Psychological First Aid efektif untuk meningkatkan kesadaran terhadap baby blues syndrom dan postpartum depression.
PELATIHAN SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE KEPADA KADER POSYANDU UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KESEHATAN MENTAL LANSIA Mahmuddah Dewi Edmawati; Hadi Warsito; Achmad Setayawan; Rita Kumalasari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.42701

Abstract

Mitra dalam program pengabdian ini adalah kader posyandu Lansia Mugi Waras di Dusun Kalikatir, RT 01/RW 06, Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Tujuan program pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) kepada kader Posyandu untuk meningkatkan kesehatan mental lansia. Posyandu Lansia memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan mental lansia di Indonesia. Salah satu peran utama Posyandu Lansia adalah memberikan penyuluhan tentang kesehatan mental. Terapi SEFT berpengaruh pada pengurangan tingkat kecemasan karena SEFT merupakan teknik penggabungan dari sistem energi tubuh dan terapi spiritualitas dengan menggunakan metode tapping (ketukan ringan) dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu dibagian tubuh. Dengan keterampilan ini, kader Posyandu dapat lebih efektif dalam membantu lansia mengelola stres, kecemasan, dan masalah emosional lainnya, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup mereka. Pelatihan ini juga memperkuat peran kader dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental, serta mengoptimalkan keterlibatan keluarga dalam mendampingi lansia. Sebagai hasilnya, teknik SEFT tidak hanya menjadi alat untuk mendukung kesehatan mental lansia, tetapi juga memperkaya kemampuan kader Posyandu dalam peranannya yang sangat vital. Berdasarkan hasil pengujian wilcoxon diperoleh hasil Z hitung sebesar sebesar -1,814 dengan signifikansi sebesar 0,048. Nilai signifikansi Asymp.sig (2-tailed) 0,036 lebih kecil dari 0,05 sehingga Pelatihan Spiritual Emotional Freedom Technique kepada kader posyandu efektif untuk meningkatkan literasi kesehatan mental lansia.