p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Journal Borneo
Heriani Heriani
Program Studi D-III Farmasi, Politeknik Kaltara Tarakan, Kalimantan Utara,77113, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi Penyimpanan dan Distribusi Alat Kesehatan PT X  Kota Tarakan Adriansyah Arjuna; Heriani Heriani; Benazir Evita Rukaya
Journal Borneo Vol 5 No 1 (2025): Volume 5 Issue 1 tahun 2025
Publisher : Politeknik Kaltara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57174/j.born.v5i1.172

Abstract

Penyimpanan dan pendistribusian alat kesehatan yang sesuai dengan regulasi merupakan aspek krusial dalam menjamin mutu, keamanan, dan ketersediaan produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem penyimpanan dan pendistribusian alat kesehatan di PT “X” berdasarkan Pedoman Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB). Metode yang digunakan adalah observasi langsung dengan pendekatan deskriptif dan evaluatif terhadap fasilitas penyimpanan dan prosedur distribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar persyaratan CDAKB telah dipenuhi, seperti kebersihan gudang, ventilasi, ketersediaan rak dan palet, serta pemantauan suhu secara berkala. Proses distribusi juga telah mengikuti prosedur standar, termasuk pemeriksaan alat transportasi dan penandaan produk. Namun demikian, ditemukan kekurangan dalam penyampaian informasi kepada pelanggan terkait kondisi penyimpanan dan perlindungan mutu produk. Oleh karena itu, perbaikan komunikasi dalam rantai distribusi perlu dilakukan untuk menjamin alat kesehatan tetap aman dan layak digunakan saat sampai di tangan pengguna akhir.
Gambaran Penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik  di Pedagang Besar Farmasi “X” Kota Tarakan Widya Nur Fadillah; Heriani Heriani; Sari Wijayanti
Journal Borneo Vol 5 No 1 (2025): Volume 5 Issue 1 tahun 2025
Publisher : Politeknik Kaltara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57174/j.born.v5i1.173

Abstract

Pedagang Besar Farmasi (PBF) berperan penting dalam menjamin mutu dan ketersediaan sediaan farmasi melalui penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi sistem penyimpanan dan distribusi di PBF “X” serta kesesuaiannya dengan standar CDOB. Metode yang digunakan adalah observasi langsung dan deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa sistem penyimpanan dan distribusi di PBF “X” telah memenuhi sebagian besar standar CDOB, dengan fasilitas memadai, pemantauan suhu dan kelembapan, serta pemisahan area penyimpanan berdasarkan status obat. Distribusi dilakukan secara tertib, hanya kepada pelanggan berizin, dan didukung dokumentasi yang lengkap. Tantangan masih ditemukan pada risiko fluktuasi suhu yang dapat mempengaruhi stabilitas obat. Secara keseluruhan, implementasi CDOB di PBF “X” berjalan baik, meskipun sistem pemantauan suhu perlu ditingkatkan untuk mencegah degradasi mutu sediaan farmasi.
Gambaran Pola Peresepan Obat pada Pasien Diare Non-Spesifik di Puskesmas Karang Rejo Kota Tarakan Periode Januari-Juni 2024 Risal Hidayat; Heriani Heriani; Benazir Evita Rukaya; Ayu Puspasari
Journal Borneo Vol 5 No 1 (2025): Volume 5 Issue 1 tahun 2025
Publisher : Politeknik Kaltara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57174/j.born.v5i1.174

Abstract

Diare non-spesifik merupakan masalah kesehatan umum yang dapat menurunkan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pola peresepan obat pada pasien diare non-spesifik di Puskesmas Karang Rejo, Kota Tarakan, dengan metode deskriptif kuantitatif retrospektif menggunakan data resep pasien periode Januari–Juni 2024. Hasil menunjukkan bahwa Oralit (96,0%) dan Zinc (90,6%) merupakan terapi utama yang paling banyak diresepkan, sesuai dengan pedoman yang dianjurkan. Obat simtomatik seperti Domperidone (27,3%), Loperamide, dan Attapulgit juga ditemukan, bersama antibiotik Cotrimoxazole dan Amoksisilin (masing-masing 0,7%). Selain itu, terdapat peresepan gastroprotektif, analgesik, antipiretik, antihistamin, ekspektoran, serta vitamin dan mineral. Kesimpulannya, terapi utama telah sesuai pedoman, dan rendahnya penggunaan antibiotik mencerminkan penerapan peresepan rasional oleh tenaga medis.