This Author published in this journals
All Journal Mufham
Maolidya Asri Siwi Fangesty
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MAKNA AMR DALAM AL-QUR’AN SURAH TAHA: TINJAUAN BALAGHAH Maolidya Asri Siwi Fangesty; Edi Komarudin
Mufham: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Vol. 2 No. 1 (2023): Mufham: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : LP2M STAI Al-Muhajirin Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui makna kalimat doa pada surah Taha sertamemaparkan makna amr pada surah Taha. Penelitian ini menggunakan metode kualitatifdengan analisis-deskriptif pada surah Taha serta teknik pengumpulan datamenggunakan library research (studi pustaka). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaamr dalam surah Taha terdapat dalam 32 ayat dengan 43 redaksi amr menggunakansighat fiil amr dan fiil mudhari yang didahului lam amr. 42 amr menggunakan sighat fiilamr dan 1 amr menggunakan sighat fiil mudhari yang didahului lam amr. Surah Tahatermasuk surah Makiyah. Terdapat 7 makna amr dalam surah ini yakni amr hakiki dalam19 ayat, doa dalam 7 ayat, ibahah dalam 2 ayat, iltimas dalam 1 ayat, ta’jiz dalam 2 ayat,tamanni dalam 1 ayat dan irsyad dalam 2 ayat. Jika melihat pada makna tersebut, redaksiamr dalam kalimat doa bukan berarti memerintah Allah. Namun menunjukkanketidakberdayaan manusia sebab memohon pada Allah lewat perantara doa. Karena doadalam redaksi amr berarti permohonan, bukan perintah. Sebanyak 25% dari keseluruhanayat surah Taha menggunakan redaksi amr. Ini menunjukkan pentingnya amr dalamsurah ini, mengingat surah ini banyak menceritakan kisah Nabi Musa dalam dakwahnyaserta ketegaran dan kepatuhannya pada perintah Allah agar menjadi teladan bagimanusia. Selain itu, perintah Allah kepada Nabi Muhammad dalam surah ini juga sebagaipenghiburan baginya saat beliau merasakan tantangan dalam berdakwah, mengingatsurah ini turun saat periode Makkah yang memiliki tantangan dakwah yang besar.