OCVIYANTI, D.
Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tes Pap, Tes HPV dan Servikografi sebagai Pemeriksaan Triase untuk Tes IVA Positif: Upaya Tindak Lanjut Deteksi Dini Kanker Serviks pada Fasilitas Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas beserta Analisis Sederhana Efektivitas Biayanya OCVIYANTI, D.
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume. 31, No. 4, October 2007
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.724 KB)

Abstract

Tujuan: Memperoleh informasi tentang efektivitas pemeriksaan dalam bentuk Nilai Prediksi Positif dan Analisis Efektivitas Biaya tes Pap, tes HPV, servikografi dan gabungan dari dua atau tiga pemeriksaan tersebut sebagai pemeriksaan triase untuk tes IVA positif dalam upaya mendeteksi lesi prakanker serviks. Tempat: Poliklinik Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Rancangan/rumusan data: Selama kurun waktu penelitian yaitu antara bulan Januari 2005 hingga Januari 2006 poliklinik Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menerima 130 orang perempuan dengan hasil tes IVA positif dan 1 orang dengan dugaan kanker serviks yang dirujuk dari 8 Puskesmas dan Klinik Bersalin di Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Empat belas orang bidan dari Puskesmas dan Klinik selama kurun waktu tersebut telah melakukan pemeriksaan terhadap 1250 perempuan sesuai kriteria inklusi yaitu berusia antara 25 hingga 45 tahun. Terhadap seluruh kasus yang dirujuk peneliti melakukan berturut-turut pengambilan sampel tes Pap, sampel tes HPV untuk pemeriksaan dengan metode Hybrid Capture 2, pemeriksaan servikografi dan dilanjutkan dengan kolposkopi. Bila didapatkan lesi epitel putih dilakukan biopsi-histopatologi. Data hasil pemeriksaan dianalisis untuk uji diagnostik dengan komputer menggunakan program Stata 7.0. Analisis efektivitas biaya dilakukan dengan menggunakan program Treeage@. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan hasil tes IVA positif pada 130 perempuan (10,4%) dari 1250 perempuan usia 25-45 tahun yang diperiksa. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan hasil positif lesi prakanker pada 67 perempuan (persentasenya sekaligus menggambarkan Nilai Prediksi Positif dari pemeriksaan kolposkopi + biopsi pada kasus dengan tes IVA positif, yaitu: 51,5%). Prevalensi lesi prakanker serviks pada penelitian ini adalah 5,4% dengan prevalensi lesi derajat tinggi 0,2% yaitu sekitar 2% dari seluruh kasus IVA positif yang dirujuk. Satu kasus yang dirujuk dengan kanker serviks ternyata memang positif menderita kanker serviks stadium 3B. Seluruh kasus lesi derajat tinggi (3 kasus) adalah NIS2. Hasil Nilai Prediksi Positif yang sekaligus menggambarkan efektivitas masing-masing pemeriksaan sebagai triase pada tes tes IVA positif: tes Pap 82% (CI 95% 75%; 88%), tes HPV 58% (CI 95% 49%; 66%), servikografi 94% (CI 95% 90%; 98%), tes Pap+HPV 73% (CI 95% 64%; 79%), tes Pap+servikografi 86% (CI 95% 81%; 90%), tes HPV+servikografi 78% (CI 95% 72%; 84%), tes Pap+HPV+servikografi 77% (CI 95% 72%; 82%). Pemeriksaan triase yang lebih efektif biaya dibandingkan rujukan langsung tes IVA positif untuk kolposkopi apabila diasumsikan bahwa pasien dari dalam kota adalah servikografi, tes Pap dan gabungan tes Pap+servikografi, sedangkan bila diasumsikan pasien dari luar kota maka seluruh pemeriksaan triase yang diteliti terbukti lebih efektif biaya. Kesimpulan: Pemeriksaan triase dengan tes Pap, tes HPV dan servikografi maupun gabungannya dapat meningkatkan efektivitas pemeriksaan dan efektivitas biaya tes IVA dalam mendeteksi lesi prakanker serviks. [Maj Obstet Ginekol Indones 2007; 31-4: 201-11] Kata kunci: tes IVA, tes Pap, tes HPV, servikografi, pemeriksaan triase, analisis efektivitas biaya
Efektivitas Tes Pap pada Tes IVA Positif sebagai Usaha Penapisan Dua Tahap dalam Skrining Kanker Serviks AGUSDIN, N. L.; OCVIYANTI, D.; MOEGNI, E. M.; KUSUMA, F.
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume. 30, No. 3, July 2006
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.55 KB)

Abstract

Tujuan: Mengetahui efektivitas (sensitivitas dan spesifisitas) tes pap pada tes IVA positif sebagai usaha penapisan dua tahap dalam skrining kanker serviks. Bahan dan cara kerja: Uji diagnostik dengan baku emas histopatologi. Merupakan studi deskriptif, desain penelitian potong lintang. Populasi penelitian adalah wanita seksual aktif berusia berusia 25 - 45 tahun, de-ngan kriteria eksklusi: (1) penampakan serviks mencurigai suatu kega-nasan atau memperlihatkan infeksi; (2) pada pemeriksaan tidak dapat dikenali daerah SSK; (3) dan sudah menjalani pengobatan atau tindakan pada serviks atau rahim. Dalam kurun waktu bulan Oktober 2004 hingga Maret 2005 dilakukan tes IVA di puskesmas/balkesmas oleh bidan yang telah mendapatkan pelatihan IVA. Wanita dengan tes IVA positif dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di poliklinik kolposkopi Departemen Obstetri Ginekologi FKUI-RSCM yakni tes pap dan kolposkopi, serta biopsi bila ditemukan lesi. Pengolahan dan pembacaan sediaan pap dan biopsi dilakukan di laboratorium Sitologi dan Patologi Obstetri dan Ginekologi FKUI RSCM. Hasil: Telah dilakukan pemeriksaan IVA terhadap 1156 wanita, 1 orang tidak dimasukkan ke dalam sampel penelitian karena secara makroskopik didiagnosis sebagai kanker serviks stadium IIA. Dari 1155 didapatkan IVA negatif 1057 sampel dan IVA positif 98 sampel. Angka positif palsu tes IVA yang dilakukan Bidan sebesar 50%. Sensitivitas pemeriksaan serial dua tahap IVA-Pap berdasarkan histopatologi yang dikelompokkan atas ada/tidaknya lesi intraepitel skuamosa (LIS) adalah 22,45% dan 8,16%, dan spesifisitasnya adalah 93,88% dan 100%. Sedangkan bila hasil histopatologi dikelompokkan atas ada tidaknya lesi intraepitel skuamosa derajat tinggi (LISDT) maka sensitivitasnya adalah 50% dan 25% dan spesifisitasnya adalah 87,23% dan 96,81%. Faktor-faktor risiko yang mempunyai hubungan bermakna dengan temuan lesi prakanker serviks (histopatologi LISDR/LISDT) pada penelitian ini adalah adalah usia saat hubungan seks pertama kali di bawah 20 tahun, menikah lebih dari 1 kali, pengguna kontrasepsi pil, keputihan, merokok, dan wanita PSK. Kesimpulan: Efektivitas pemeriksaan serial dua tahap IVA-Pap lebih baik daripada pemeriksaan satu tahap, dalam hal spesifisitas dan menurunnya angka positif palsu. Rendahnya sensitivitas tes pap pada kasus IVA positif perlu penelitian lebih lanjut, salah satu kemungkinan adalah karena semua lesi pada penelitian ini adalah lesi-lesi kecil (< 10% area SSK), yang mengakibatkan tingginya angka negatif palsu tes pap. Spesifisitas pemeriksaan dua tahap IVA-Pap sangat baik, sehingga bila sensitivitas pemeriksaan serial ini diperbaiki maka dapat digunakan sebagai alternatif penyaring kasus-kasus lesi prakanker yang akan dikirim/ dirujuk untuk tindak lanjut. {Maj Obstet Ginekol Indone 2006; 30-3: 164-74] Kata kunci: tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat), tes pap, histopatologi, efektivitas, sensitivitas, spesifisitas.
Profil flora vagina dan tingkat keasaman vagina perempuan Indonesia OCVIYANTI, D.
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume. 33, No. 2, April 2009
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Mendapatkan data profil flora vagina dan tingkat keasaman vagina pada perempuan Indonesia. Tempat: Puskesmas di Kabupaten Karawang, Balai Kesehatan Batalyon 201 Cijantung, dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Bahan dan cara kerja: Penelitian ini merupakan studi deskriptif. Populasi adalah semua perempuan Indonesia berusia 15-50 tahun. Populasi terjangkau adalah semua perempuan Indonesia berusia 15-50 tahun yang datang memeriksakan diri ke beberapa Puskesmas di Kabupaten Karawang, Balai Kesehatan Batalyon 201 Cijantung dan Laboratorium Mikrobiologi FKUI pada periode Mei 2008 - Februari 2009. Dilakukan wawancara dan pengisian kuesioner untuk mendapatkan data demografik dan karakteristik medik, pemeriksaan tingkat keasaman (pH) vagina dengan tes celup (Merck@), pemeriksaan Gram untuk mencari morfotipe flora vagina, serta deteksi bakterial vaginosis (BV) menggunakan tes Whiff dan kriteria Nugent. Hasil: Jumlah subjek penelitian adalah 492 orang, rata-rata umur 30,9 tahun dengan jumlah terbanyak pada kelompok umur 26 - 40 tahun (59,1%). Kelompok menikah adalah yang terbanyak (76,4%). Sebagian besar subjek adalah ibu rumah tangga (69,1%). Sebagian besar subjek berpendidikan setingkat SMU (46,3%). Rata-rata pH vagina yang didapatkan pada penelitian ini adalah 4,8. Didapatkan subjek dengan pH ≤ 5 sebesar 65,4%, sisanya sebesar 36,6% mempunyai pH > 5. Pada tiap kelompok umur lebih banyak yang mempunyai pH ≤ 5 dibandingkan pH > 5, dan tampak jelas perbedaannya pada kelompok umur 15-19 tahun di mana 89,1% mempunyai pH ≤ 5 dan 10,9% mempunyai pH > 5 (ratarata 4,6; median 4,5). Terdapat perkecualian untuk kelompok umur 41- 45 tahun di mana subjek yang mempunyai pH ≤ 5 lebih sedikit (46,7%) dibandingkan subjek yang mempunyai pH > 5 (53,3%). Dari pemeriksaan Gram didapatkan prevalensi Lactobacillus sp sebesar 63%, Gardnerella sp. sebesar 51,4%, Coccus gram positif sebesar 48,7%, dan Candida sp. sebesar 4,6%. Terdapat perbedaan yang cukup besar pada prevalensi BV berdasarkan pemeriksaan dengan tes Whiff dan skor Nugent, masing-masing sebesar 5,7% dan 30,7%. Kesimpulan: Rata-rata pH vagina yang didapatkan pada penelitian ini pada kelompok umur < 20 (15-19) tahun, 20-40 tahun dan 41-50 tahun berturut-turut adalah 4,6; 5,3 dan 5,6 dengan rata-rata keseluruhan 4,8. Prevalensi Lactobacillus sp, Gardnerella Sp, Coccus gram positif pada penelitian ini sebesar 63%, 51,4%, 48,7%. Prevalensi kandidiasis adalah 4,7%. Prevalensi bakterial vaginosis (BV) dengan kriteria Nugent adalah 30,7%. [Maj Obstet Ginekol Indones 2009; 33-2: 124-31] Kata kunci: flora vagina, tingkat keasaman (pH) vagina, bakterial vaginosis (BV)