Berdasarkan fenomena di lapangan sejak tahun 2019 sampai dengan 2024 ini, dari segi pengunjung terlihat kurangnya pengunjung pada kegiatan mandi balimau kasai potang mogang, kurangnya partisipasi masyarakat dalam upaya melestarikan Togak Tonggol. Dalam penelitian ini, teori yang dibahas yaitu konsep warisan budaya, pengertian dan konsep warisan budaya, dan warisan budaya togak tonggol kecamatan langgam serta konsep kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi Pengelolaan Warisan Budaya Togak Tonggol di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Warisan budaya merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga identitas dan jati diri suatu komunitas, namun pengelolaannya sering menghadapi berbagai tantangan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan cagar budaya Togak Tonggol di Kecamatan Langgam belum optimal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kerjasama antara pemerintah daerah dengan masyarakat setempat yang seharusnya berperan aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya tersebut. Selain itu, rendahnya minat dan partisipasi masyarakat khususnya generasi muda juga menjadi kendala dalam pengelolaan warisan budaya ini. Tanpa adanya partisipasi aktif dari masyarakat setempat, upaya pelestarian warisan budaya ini akan sulit untuk dipertahankan. Kendala lain yang ditemukan dalam penelitian ini adalah terbatasnya anggaran dari pemerintah yang berdampak pada terbatasnya infrastruktur dan program promosi. Konflik internal di dalam komunitas pengelola juga menjadi kendala, baik dalam bentuk perbedaan kepentingan maupun pandangan mengenai arah pengelolaan. Kurangnya informasi dan promosi yang memadai juga turut menyumbang rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya Togak Tonggol.