Energi listrik sangat dibutuhkan dalam hal menunjang berbagai macam aktivitas pada gedung-gedung pendidikan, temasuk pada institusi pendidikan tinggi. Sebagai salah satu fasilitas yang mendukung kegiatan akademik, gedung-gedung pada institusi pendidikan memiliki karakteristik beban listrik yang beragam sesuai dengan jenis aktivitas yang berlangsung di dalamnya. Hal ini memunculkan tantangan dalam mengelola penggunaan energi secara efisien dan berkelanjutan guna perancangan dan pemakaian energi listrik yang sesuai. Seperti pada Gedung Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), konsumsi energi listrik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jadwal perkuliahan, operasional laboratorium, penggunaan perangkat elektronik, dan pengaturan fasilitas gedung.Penelitian ini berfokus pada analisis permasalahan karakteristik beban dan efisiensi pemakaian energi listrik di Gedung Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB). Berdasarkan pengukuran selama satu minggu menggunakan power analyzer, ditemukan beberapa permasalahan utama yang memengaruhi efisiensi dan kualitas distribusi listrik. Ketidakseimbangan beban antar fasa menjadi isu kritis, dengan nilai mencapai 33,07% pada hari aktif (Senin) dan 30,08% pada hari nonaktif (Sabtu), jauh melampaui batas toleransi 20% menurut standar IEEE 446-1995. Ketidakseimbangan ini menyebabkan tingginya arus netral sebesar 80,8 A pada hari aktif, yang berpotensi meningkatkan kerugian daya dan risiko panas berlebih pada sistem distribusi.Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa ketidakefisienan pemakaian energi listrik di Gedung FTP UB disebabkan oleh distribusi beban yang tidak merata antar fasa, tidak optimalnya penggunaan kapasitas transformator, serta kurangnya data pemantauan yang terstruktur. Penelitian ini menyarankan redistribusi beban untuk menurunkan arus netral dan meningkatkan stabilitas sistem, pemasangan perangkat pemantau energi untuk mengelola konsumsi listrik secara real-time, serta evaluasi kapasitas transformator agar sesuai dengan kebutuhan aktual.