Penelitian ini membahas mengenai eksistensi dari sebuah transportasi publik. Mengambil fokus penelitian pada angkot yang masih hadir di tengah perkembangan transportasi modern. Eksistensi angkot hingga saat ini mengartikan bahwa angkot masih diperlukan bagi kategori sosial tertentu. Penelitian ini menggunakan metode etnografi melalui catatan lapangan (fieldwork), observasi partisipasi, wawancara mendalam, arsip dan dokumentasi. Kota Malang, Jawa Timur menjadi lokasi penelitian ini melalui rute trayek angkot Kota Malang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa angkot Kota Malang lekat dengan sebuah kategori sosial, yaitu slow paced mobility. Kategori sosial tersebut terjadi karena adanya sebuah seleksi dari sebuah masyarakat Kota Malang menjadi penumpang angkot yang dapat dilihat dari segi keselarasan akan sebuah rute, keterikatan antara masyarakat dan modernitas dari sebuah angkot dengan penumpang angkot. Angkot Malang masih hadir hingga saat ini mengartikan bahwa angkot masih memenuhi kategori sosial masyarakat slow paced mobility.