Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas terapi mindfulness terhadap gangguan persepsi sensori pada pasien skizofrenia dengan halusinasi pendengaran. Desain penelitian menggunakan pendekatan studi kasus di Rumah Sakit Jiwa Dr. Arif Zainudin Surakarta dengan subjek penelitian adalah seorang pasien yang mengalami gangguan tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi rekam medis pasien selama periode lima hari. Intervensi terdiri dari terapi farmakologis dan latihan fokus mindfulness. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien mengalami gangguan persepsi sensori berupa halusinasi pendengaran sebelum intervensi dimulai. Setelah lima hari intervensi, pasien menunjukkan perbaikan dengan respons afektif yang positif, peningkatan ketenangan, partisipasi aktif dalam aktivitas sehari-hari, dan peningkatan kesadaran terhadap gangguan pendengaran yang dialaminya. Dari hasil penelitian, terlihat bahwa terapi mindfulness dengan latihan fokus meditasi pernapasan efektif dalam mengatasi gangguan persepsi sensori pada pasien skizofrenia. Temuan ini menyoroti pentingnya pendekatan holistik dan non-farmakologis dalam menangani gejala skizofrenia, khususnya gangguan persepsi sensori. Implikasi dari temuan ini adalah bahwa terapi mindfulness dapat menjadi pilihan yang berharga sebagai bagian dari rencana perawatan jiwa pasien skizofrenia, karena tidak hanya membantu meredakan gejala tetapi juga meningkatkan respons afektif positif dan kesadaran diri pasien. Studi ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang penggunaan terapi mindfulness untuk mengatasi gangguan persepsi sensori pada pasien skizofrenia, serta mendorong pengembangan metode terapi yang lebih beragam dan berorientasi pada kebutuhan individual pasien dengan gangguan mental serius.