Teh daun Ginkgo biloba atau suplemen ekstrak Ginkgo biloba menjadi salah satu pengobatan herbal yang terkenal sebagai suplemen daya ingat. Kandungan senyawa fenolik dalam tanaman herbal telah dilaporkan sebagai zat antioksidan yang berguna untuk memerangi reactive oxygen species (ROS). Kapasitas total antioksidan Ginkgo biloba penting untuk diketahui sebagai pertimbangan penggunaannya dalam produk nutraceutical atau kosmetik. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan antioksidan dan kandungan fenolik ekstrak daun Ginkgo biloba. Desain studi menggunakan eksperimental in vitro. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan ethanbol sebagai pelarut. Analisis meliputi uji fitokimia, uji kapasitas antioksidan menggunakan 1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl (DPPH), 2,2-azinobis-3-Ethylbenzothiazoline-6-Sulfonic Acid (ABTS), Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP), dan uji brine shrimp lethality test (BLST). Uji fitokimia menunjukkan ekstrak daun Ginkgo biloba positif mengandung senyawa alkaloid, fenolik, glikosida, flavonoid, kuinon, saponin, tannin, kumarin, antosianin, steroid, dan terpenoid. Uji kapasitas total antioksidan berdasarkan metode DPPH menunjukkan ekstrak daun Ginkgo biloba memiliki nilai IC50 563,307 µg/mL, dengan metode ABTS IC50 sebesar 28,821 μg/mL, dan dengan metode FRAP IC50 sebesar 14,17 µg/mL. Seluruh uji kapasitas total antioksidan menunjukkan ekstrak daun Ginkgo biloba tergolong antioksidan yang kuat. Uji BSLT mendapatkan hasil nilai 295,121 µg/mL yang menunjukkan ekstrak daun Ginkgo biloba tergolong toksik dan berpotensi sebagai antimitotik.