Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN USAHATANI SAYURAN DATARAN TINGGI DI KAMPUNG DEMUNTI DAN KAMPUNG MINYEIMIMUT DISTRIK HINGK KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK Antoh, Meison Jemris; Wibowo, Kunto; Tjolli, Ihwan
Sosio Agri Papua Vol 3 No 2 (2014): Desember
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v3i2.22

Abstract

Masyarakat di Distrik Hingk banyak mengantungkan pekerjaanya pada tanaman sayuran dataran tinggi dan sistem pertaniannya masih tradisional seperti masih menggunakan ladang berpindah, sistim tebang, tebas, bakar, masih menggunakan bibit sebelumnya, alat-alat pertanian masih sederhana seperti kapak, parang, sekop, pacul, dan biaya transportasi yang cukup mahal. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan 1. Melihat seberapa besar penerimaan sayuran dataran tinggi yang dihasilkan oleh masyarakat petani di Kampung Demunti dan Kampung Minyeimimut. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaansayuran dataran tinggi seperti luas lahan, modal, dan tenaga kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dengan menggambarkan situasi atau keadaan berdasarkan data-data faktual dengan teknik studi kasus. Kasus dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengusahakan sayuran dataran tinggi di Kabupaten Pegunungan Arfak. Berdasarkan data hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu: 1. Rata-rata jumlah penerimaan yang dihasilkan oleh masyarakat petani yang memproduksi sayuran dataran tinggi di Kampung Demunti dan Kampung Minyeimimut adalah Rp. 42.850.156,- per tahun atau Rp. 3.570.846,- per bulan. 2. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diketahui bahwa variabel lahan (X1), modal (X2), dan tenaga kerja (X3), mempunyai hubungan pengaruh terhadap penerimaan (Y) sayuran dataran tinggi di Kampung Demunti dan Kampung Minyeimimut dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 76,2%. Hasil pengujian regresi secara parsial menunjukkan bahwa variabel lahan (X1) memberikan pengaruh sangat nyata, sedangkan modal (X2) memberikan pengaruh nyata, dan tenaga kerja (X3), yang berpengaruh sangat nyata terhadap penerimaan (Y).