Perilaku konsumtif dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, khususnya produk makanan cepat saji, terus mengalami peningkatan dan menjadi faktor pendorong pertumbuhan industri restoran modern di Indonesia. Salah satu merek yang berkembang pesat adalah Pizza Hut. Namun, munculnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai larangan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel, sebagai dampak dari konflik Israel-Palestina, telah mempengaruhi keputusan konsumen Muslim dalam memilih produk makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh nilai religiusitas (X1) dan pengetahuan produk (X2) terhadap keputusan boikot (Y) terhadap produk Pizza Hut di kalangan konsumen Muslim di cabang Kedaton, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksplanatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, dengan jumlah sampel sebanyak 113 responden. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan, variabel nilai religiusitas dan pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan boikot. Besarnya pengaruh simultan kedua variabel terhadap keputusan boikot adalah sebesar 70,6%, sedangkan 29,4% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi pemasar dan pelaku industri restoran dalam memahami faktor-faktor yang memengaruhi keputusan konsumen Muslim. Selain itu, penelitian ini juga menegaskan pentingnya aspek religiusitas dan pengetahuan produk dalam membentuk perilaku konsumen dalam konteks sosial dan ekonomi.