Tui Na massage is a form of complementary therapy based on acupressure that is effective in overcoming appetite disorders in toddlers. In addition to increasing appetite, this massage also strengthens the emotional connection between children and parents through gentle touch and positive pressure, which can prevent psychological problems in children (Putri & Megasari, 2022). As a non-pharmacological method, Tui Na massage can stimulate increased appetite so that children's nutritional needs can be optimally met. Eating difficulties in toddlers are characterized by behavior of refusing food, choosing types of food (picky eaters), eating in small portions, and long meal durations. This condition has an impact on the child's nutritional status, which is indicated by weight that does not match the growth chart, or even decreases. Children with eating problems also tend to get tired easily, are less active, and have difficulty concentrating. The three main factors that cause eating difficulties in toddlers include decreased appetite, digestive tract disorders, and eating disorders, especially oral motor disorders. This community service activity was carried out directly with the stages of pre-test knowledge about Tui Na Massage, counseling and distribution of leaflets, demonstration of Tui Na Massage techniques, question and answer sessions, post-tests, and documentation. The instruments used included questionnaires for pre- and post-tests, educational media in the form of leaflets, phantom dolls, and massage oil. Abstrak Pijat Tui Na merupakan salah satu bentuk terapi komplementer berbasis akupresur yang efektif dalam mengatasi gangguan nafsu makan pada anak balita. Selain meningkatkan nafsu makan, pijat ini juga memperkuat hubungan emosional antara anak dan orang tua melalui sentuhan lembut dan tekanan positif, yang dapat mencegah timbulnya masalah psikologis pada anak (Putri & Megasari, 2022). Sebagai metode non-farmakologis, Pijat Tui Na mampu merangsang peningkatan nafsu makan sehingga kebutuhan nutrisi anak dapat tercukupi secara optimal. Kesulitan makan pada balita ditandai dengan perilaku menolak makanan, memilih jenis makanan (picky eater), makan dalam porsi kecil, serta durasi makan yang lama. Kondisi ini berdampak pada status gizi anak, yang ditunjukkan dengan berat badan tidak sesuai grafik pertumbuhan, bahkan mengalami penurunan. Anak dengan masalah makan juga cenderung mudah lelah, kurang aktif, dan mengalami gangguan konsentrasi. Tiga faktor utama penyebab kesulitan makan pada balita meliputi penurunan nafsu makan, gangguan saluran cerna, serta gangguan proses makan, terutama gangguan oral motor. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara langsung dengan tahapan pre-test pengetahuan tentang Pijat Tui Na, penyuluhan dan pembagian leaflet, demonstrasi teknik Pijat Tui Na, sesi tanya jawab, post-test, serta dokumentasi. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner untuk pre dan post-test, media edukasi berupa leaflet, boneka phantom, dan minyak pijat.