Novi Ridianti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Literatur: Pengaruh Konsumsi Susu Formula Terhadap Karies Gigi Intan Agustina Sukmajaya; Nadia Oktaviana; Novi Ridianti; Nurlela; Sofiyanti, Ida
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dental caries is a major health issue among preschool children, often influenced by the consumption of formula  milk. Formula milk, which contains carbohydrates such as sucrose and lactose, has the potential to increase the risk of dental caries, particularly when not accompanied by proper dental care habits. This study aims to analyze the relationship between formula milk consumption and dental caries in preschool children through a literature review approach using the PICOS framework. The reviewed journals were obtained from the ProQuest database with criteria limited to publications within the last five years. The analysis revealed that formula milk consumption is closely related to the prevalence of dental caries. Factors such as parenting styles, parental behavior, and environmental influences were also found to affect formula milk consumption habits and the severity of dental caries. Therefore, parents play a critical role in providing formula milk wisely, along with proper dental care education, to prevent dental caries in children.   Abstrak Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada anak usia prasekolah yang dapat dipengaruhi oleh konsumsi susu formula. Susu formula, yang mengandung karbohidrat seperti sukrosa dan laktosa, memiliki potensi untuk meningkatkan risiko karies gigi, terutama jika tidak diiringi dengan kebiasaan perawatan gigi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara konsumsi susu formula dan karies gigi pada anak usia prasekolah melalui pendekatan literature review dengan menggunakan framework PICOS. Jurnal yang ditinjau diperoleh dari basis data ProQuest dengan kriteria publikasi dalam lima tahun terakhir. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa pemberian susu formula berhubungan erat dengan prevalensi karies gigi. Faktor- faktor seperti pola asuh, perilaku orang tua, dan lingkungan juga ditemukan memengaruhi kebiasaan konsumsi susu formula dan tingkat keparahan karies gigi. Oleh karena itu, peran orang tua dalam memberikan susu formula secara bijak, disertai edukasi tentang perawatan gigi yang benar, sangat penting untuk mencegah karies gigi pada anak.
Pijat Tui Na untuk Meningkatkan Nafsu Makan pada Bayi dan Balita di Dusun Krajan Desa Candirejo Kecamatan Pringapus Nadia Oktaviana; Hapsari Windayanti; Novi Ridianti; Nurlela; Wijayanti, Desi; Rinawati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tui Na massage is a form of complementary therapy based on acupressure that is effective in overcoming appetite disorders in toddlers. In addition to increasing appetite, this massage also strengthens the emotional connection between children and parents through gentle touch and positive pressure, which can prevent psychological problems in children (Putri & Megasari, 2022). As a non-pharmacological method, Tui Na massage can stimulate increased appetite so that children's nutritional needs can be optimally met. Eating difficulties in toddlers are characterized by behavior of refusing food, choosing types of food (picky eaters), eating in small portions, and long meal durations. This condition has an impact on the child's nutritional status, which is indicated by weight that does not match the growth chart, or even decreases. Children with eating problems also tend to get tired easily, are less active, and have difficulty concentrating. The three main factors that cause eating difficulties in toddlers include decreased appetite, digestive tract disorders, and eating disorders, especially oral motor disorders. This community service activity was carried out directly with the stages of pre-test knowledge about Tui Na Massage, counseling and distribution of leaflets, demonstration of Tui Na Massage techniques, question and answer sessions, post-tests, and documentation. The instruments used included questionnaires for pre- and post-tests, educational media in the form of leaflets, phantom dolls, and massage oil.             Abstrak Pijat Tui Na merupakan salah satu bentuk terapi komplementer berbasis akupresur yang efektif dalam mengatasi gangguan nafsu makan pada anak balita. Selain meningkatkan nafsu makan, pijat ini juga memperkuat hubungan emosional antara anak dan orang tua melalui sentuhan lembut dan tekanan positif, yang dapat mencegah timbulnya masalah psikologis pada anak (Putri & Megasari, 2022). Sebagai metode non-farmakologis, Pijat Tui Na mampu merangsang peningkatan nafsu makan sehingga kebutuhan nutrisi anak dapat tercukupi secara optimal. Kesulitan makan pada balita ditandai dengan perilaku menolak makanan, memilih jenis makanan (picky eater), makan dalam porsi kecil, serta durasi makan yang lama. Kondisi ini berdampak pada status gizi anak, yang ditunjukkan dengan berat badan tidak sesuai grafik pertumbuhan, bahkan mengalami penurunan. Anak dengan masalah makan juga cenderung mudah lelah, kurang aktif, dan mengalami gangguan konsentrasi. Tiga faktor utama penyebab kesulitan makan pada balita meliputi penurunan nafsu makan, gangguan saluran cerna, serta gangguan proses makan, terutama gangguan oral motor. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara langsung dengan tahapan pre-test pengetahuan tentang Pijat Tui Na, penyuluhan dan pembagian leaflet, demonstrasi teknik Pijat Tui Na, sesi tanya jawab, post-test, serta dokumentasi. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner untuk pre dan post-test, media edukasi berupa leaflet, boneka phantom, dan minyak pijat.