Diabetes melitus Tipe II merupakan kondisi penyakit yang disebabkan oleh kegagalan tubuh memanfaatkan insulin sehingga mengarah pada pertambahan berat badan dan penurunan aktivitas fisik. Ketika Penyandang DM Tipe II mengalami stres mental, gula darah penderita akan meningkat. Stress muncul di pengaruhi oleh peningkatan adrenalin dan hormon kortisol sehingga hormon ini yang dapat meningkatkan gula dalam darah serta meningkatkan energi dalam tubuh. Desain studi kasus yang diterapkan yaitu study kasus deskriptif, studi kasus deskriptif merupakan jenis studi yang memberikan deskripsi kasus tertentu, dan membutuhkan penelitian untuk memulai peneliatan dengan menggunakan teori deskriptif untuk menjelaskan hasil penelitian. Pada laporan akhir studi kasus ini peneliti mendapatkan data pada pengkajian awal dengan melakukan anamnesa pada pasien dan buku status pasien. Data yang didapatkan seorang pasien bernama Tn. S dengan umur 42 tahun berjenis kelamin laki-laki masuk dengan keluhan utama nyeri pada kaki yang luka, nyeri dirasakan saat beraktivitas seperti tertusuk-tusuk dengan skala nyeri 3 (ringan), pasien mengatakan memiliki riwayat diabetes melitus tipe II. Hasil pemeriksaan hasil TD : 148/90 MmHg, S : 36,4OC, N : 94x/ menit, R : 18x/ menit, Saturasi Oksigen : 98%. Dari pengkajian yang dilakukan peneliti berpendapat adanya masalah keperawatan yakni nyeri akut. Nyeri yang dirasakan pasien ditandai dengan adanya hasil klien mengatakan nyeri pada kaki yang klien rasakan seperti tertusuk-tusuk. Kesimpulan dari peneliti ini bhawa terapi bahwa pemberian SPA kaki terhadap pasien diabetes mellitus tipe 2 cukup efektif untuk menghilangkan nyeri yang dirasakan pasien, didapatkan hasil keluhan nyeri menurun.