Perkawinan anak masih menjadi masalah mendesak di Indonesia, dengan dampak negatif terhadap hak anak, kesehatan, dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program edukasi dalam mencegah perkawinan anak melalui analisis perubahan pengetahuan, sikap, dan persepsi siswa. Penelitian dilakukan di SMP Muhammadiyah 2 Makassar dengan pendekatan kuantitatif menggunakan desain pre-test dan post-test. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur yang diberikan sebelum dan sesudah sesi sosialisasi interaktif, melibatkan diskusi kelompok dan visualisasi melalui Lembar Karya Kreatif. Temuan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa tentang risiko dan dampak perkawinan anak, khususnya terkait kesehatan, pendidikan, dan hilangnya hak anak. Selain itu, program ini berhasil memotivasi siswa untuk menjadi agen perubahan di komunitas mereka. Namun, keterbatasan penelitian terletak pada cakupan yang hanya melibatkan satu sekolah, sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasi. Penelitian ini merekomendasikan perluasan program edukasi serupa ke sekolah lain dan integrasi platform digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi pendekatan kolaboratif antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan dalam pencegahan perkawinan anak..