<![CDATA[Keterampilan kolaborasi merupakan suatu proses bekerja sama, berkoordinasi, berkelompok hingga saling membantu, dan memahami satu sama lain dalam kelompok. Indikator keterampilan kolaborasi yaitu ikut serta dengan proaktif, melakukan kerja dengan kompromi, fleksibilitas, tanggung jawab, serta produktif serta saling menghargai satu dengan lainnya. Contoh metode belajar yang bisa dimanfaatkan guna mengoptimalkan keterampilan kolaborasi siswa yakni dengan menggunakan model problem based learning (PBL). Problem Based Learning (PBL) adalah suatu pendekatan belajar yang berbasis masalah nyata guna mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan membangun pengetahuan baru. Sintaks Problem Based Learning (PBL) yaitu mengorientasikan permasalahan, mengatur siswa, menuntun penelitian, mengembangkan serta melaporkan data dan menganalisa tahap memecahkan permasalahan serta menarik simpulan. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan peningkatan keterampilan kolaborasi pada subjek matematika lewat Problem Based Learning (PBL) di murid. Studi ini adalah studi tindakan kelas melalu pemanfaatan 2 siklus. Subjek pada studi ini yakni murid di salah satu SMA swasta di Surakarta sebanyak 38 pelajar. Metode perolehan data penelitian ini adalah pengamatan, wawancara, serta pengambilan gambar maupun rekam suara. Analisa informasi menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil studi menunjukkan bahwasanya pada pra siklus memperoleh persentase rerata sebanyak 37,11%, siklus 1 memperoleh persentase rata-rata sebesar 56,05%, dan siklus 2 mendapatkan persentase rerata senilai 79,47%. Dengan hasil tersebut, memperlihatkan keberadaan optimalisasi keterampilan berkolaborasi terlihat dari pra siklus, siklus 1, dan siklus 2.]]>
