Industri game kompetitif seperti Valorant menghadapi tantangan dalam mempertahankan pemain akibat berbagai faktor, termasuk toksisitas dalam komunitas, sistem matchmaking yang dirasa tidak adil, serta perkembangan keterampilan pemain yang tidak optimal. Toksisitas yang tinggi dapat mendorong pemain untuk berhenti bermain (churn), sementara ketidakadilan dalam matchmaking dapat menghambat perkembangan skill dan mengurangi kepuasan bermain. Jika tidak ditangani dengan baik, masalah ini dapat berdampak pada menurunnya loyalitas pemain dan keberlanjutan komunitas game. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan berbasis data untuk memahami faktor-faktor ini secara lebih mendalam. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dashboard analitik berbasis data yang dapat membantu pengembang game dalam mengoptimalkan keputusan berbasis analisis. Data dikumpulkan melalui survei terhadap 52 pemain Valorant, kemudian dianalisis menggunakan Korelasi Pearson dan Regresi Linear Sederhana untuk menguji hubungan antara tingkat toksisitas dan churn, serta persepsi keadilan matchmaking terhadap perkembangan keterampilan. Hasil analisis menunjukkan bahwa toksisitas memiliki hubungan positif signifikan dengan churn (r = 0.3668, p < 0.05), sementara matchmaking fairness berhubungan positif dengan perkembangan skill pemain (r = 0.2982, p < 0.05), meskipun korelasinya tergolong lemah. Dashboard yang dikembangkan menyajikan visualisasi data dalam bentuk pie chart, bar chart, dan pivot table heatmap untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor tersebut. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa dashboard ini dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam analisis data bagi pengembang game Valorant. Dengan memanfaatkan dashboard ini, pengembang dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan keadilan matchmaking, serta mendukung pengambilan keputusan berbasis data guna menciptakan pengalaman bermain yang lebih baik.