Sawidi, Hasnawati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi tentang manfaat pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan di Desa Tanete Kabupaten Maros Sawidi, Hasnawati; Nur, Guntur Fara; Fadillah, Fadillah; Naldi, Naldi
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 6 (2025): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i6.781

Abstract

Background: The community health check-up program is one of the activities to improve the health of the community by providing education on healthy lifestyles. The government provides various free health services for the community in the hope that it can help improve the community's health and increase life expectancy. One way to detect risks that threaten health is by routinely conducting health checks. Purpose: To provide the community with an understanding of the benefits of a healthy lifestyle and health checks on the impact of health in an effort to detect early and determine the risk of the level of disease spread. Method: This community service activity was carried out on Saturday, December 14, 2024, starting at 08.00 to 12.00 at the Tanete Village Office, Maros Regency with 20 participants. By conducting initial observations in the form of surveys to the village to see the healthy lifestyles that have been carried out by the community. The extension activity used the lecture method by gathering the community at the Tanete Village Office.Results: Positive responses from participants indicate that this community service activity was well received and beneficial. After the health check, they obtained public health data in the form of cholesterol, blood sugar and uric acid checks. With this community service activity, the community understands more about how to maintain a healthy lifestyle so that in the future they can better protect themselves from disease.Conclusion: Health education about healthy lifestyles and health checks provide a positive contribution in increasing public understanding of the importance of maintaining health.Suggestion: It is hoped that this community service activity can provide information dissemination to the entire community in Tanete Village, Maros Regency so that it can expand the reach of useful information and the positive impacts of a healthy lifestyle. Keywords: Education; Health checks; Healthy lifestyle Pendahuluan: Program pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat merupakan salah satu kegiatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memberikan edukasi pola hidup sehat. Pemerintah menyediakan berbagai layanan kesehatan gratis bagi masyarakat dengan harapan bisa membantu dalam meningkatkan derajat masyarakat dan menaikkan angka harapan hidup. Mendeteksi adanya risiko yang mengancam kesehatan salah satunya adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.Tujuan: Untuk memberikan pemahaman pada masyarakat tentang manfaat pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan terhadap dampak kesehatan dalam upaya deteksi sejak dini dan mengetahui risiko tingkat penyebaran penyakit. Metode: Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Desember 2024, mulai pukul 08.00 hingga 12.00 di Kantor Desa Tanete Kabupaten Maros dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang. Dengan melakukan observasi awal berupa survei ke desa untuk melihat pola hidup sehat yang sudah dilakukan oleh masyarakat. Kegiatan penyuluhan menggunakan metode ceramah dengan mengumpulkan masyarakat di Kantor Desa Tanete.Hasil: Tanggapan positif dari peserta menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian ini dapat diterima dengan baik dan bermanfaat. Setelah pemeriksaan kesehatan mendapatkan data kesehatan masyarakat berupa cek kolesterol, gula darah dan asam urat Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini masyarakat menjadi lebih mengerti tentang bagaimana menjaga pola hidup sehat sehingga kedepannya mereka bisa lebih memproteksi diri terhadap penyakit.Simpulan: Penyuluhan kesehatan tentang pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan memberikan kontribusi yang positif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan.Saran: Diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat memberikan desiminasi informasi kepada seluruh masyarakat di Desa Tanete Kabupaten Maros sehingga dapat memperluas jangkauan informasi yang bermanfaat dan dampak positif dari pola hidup sehat.    
Edukasi kesehatan reproduksi pada remaja di SMA Negeri 8 Makassar Sawidi, Hasnawati; Fara, Guntur R.; Fitri, Afrina Risalya; Nurpratiwi, Vivi
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 7 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i7.1214

Abstract

Background: Adolescent reproductive health is crucial for developing a quality generation, yet many adolescents lack information and understanding, leaving them vulnerable to sexual risks. Comprehensive, school-based reproductive education has been proven effective in increasing awareness and healthy behaviors. In response, a university held an educational program at SMA Negeri 8 Makassar to equip adolescents with the knowledge and skills to maintain holistic reproductive health. Purpose: To increase adolescent knowledge and awareness regarding reproductive health and to prevent risky behaviors that have the potential to lead to serious problems, such as unwanted pregnancy, sexually transmitted infections (STIs), and HIV/AIDS. Methods: The activity was held on Saturday, January 9, 2025, from 8:00 a.m. to 12:00 p.m. at SMA Negeri 8 Makassar. Twenty-six participants from grade XII participated. This activity used a participatory learning approach in reproductive health education, including interactive lectures, focus group discussions, and communication simulations. Evaluation was carried out through pre- and post-tests to assess the increase in participants' knowledge. Results: Of the 26 respondents aged 15 to 18 (mean 15.81 years; SD = 0.94), the majority were 15 years old (46.2%). Prior to the education, respondents' knowledge levels were low, with 46.1% categorized as poor. Following the educational intervention, participants' understanding improved, with 69.2% achieving good knowledge in the post-test. Conclusion: The participatory approach through interactive counseling, group discussions, and simulations created a comfortable and open learning environment, reflected in a significant increase in knowledge. Material previously considered taboo became easier to understand within the context of adolescent psychological development. This intervention highlights the need for overall program continuity; it emphasizes the importance of facilitating reproductive health education effectively by schools, families, and communities. Suggestion: Reproductive health education should be provided regularly and continuously to ensure deeper understanding and application of the material in daily life. This should be done using an interactive and participatory approach, including counseling, group discussions, and simulations. Schools and guidance counselors should be involved in providing support and a safe consultation space. Keywords: Adolescents; Education; Reproductive Health Pendahuluan: Kesehatan reproduksi remaja sangat penting bagi pembangunan generasi berkualitas, namun masih banyak remaja yang kurang informasi dan pemahaman, sehingga rentan terhadap risiko seksual. Pendidikan reproduksi yang komprehensif dan berbasis sekolah terbukti efektif meningkatkan kesadaran dan perilaku sehat. Sebagai respons, perguruan tinggi mengadakan edukasi di SMA Negeri 8 Makassar untuk membekali remaja dengan pengetahuan dan keterampilan menjaga kesehatan reproduksi secara holistik. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja mengenai kesehatan reproduksi serta mencegah perilaku berisiko yang berpotensi menimbulkan masalah serius, seperti kehamilan tidak diinginkan, penyakit menular seksual (PMS), dan HIV/AIDS. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Januari 2025, mulai pukul 08.00 hingga 12.00 di SMA Negeri 8 Makassar, peserta dari kelas XII sebanyak 26 orang. Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan pendekatan participatory learning dalam edukasi kesehatan reproduksi, mencakup ceramah interaktif, focus group discussion, dan simulasi komunikasi, dengan evaluasi melalui pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan peserta. Hasil: Dari 26 responden yang berusia antara 15 hingga 18 tahun (rata-rata 15.81 tahun; SD = 0.94), sebagian besar berusia 15 tahun (46.2%). Sebelum diberikan edukasi, tingkat pengetahuan responden tergolong rendah, dengan 46.1% berada dalam kategori kurang. Setelah dilakukan intervensi edukatif, terjadi peningkatan dalam pemahaman peserta, dimana 69.2% responden mencapai kategori pengetahuan baik pada post-test. Simpulan: Pendekatan partisipatif melalui penyuluhan interaktif, diskusi kelompok, dan simulasi menciptakan suasana belajar nyaman dan terbuka yang tercermin dari peningkatan pengetahuan secara signifikan. Materi yang semula dianggap tabu menjadi lebih mudah dipahami dalam konteks perkembangan psikologis remaja. Perlunya kesinambungan program secara keseluruhan, intervensi ini menegaskan pentingnya memfasilitasi edukasi kesehatan reproduksi secara serius oleh sekolah, keluarga, dan komunitas. Saran: Edukasi kesehatan reproduksi sebaiknya berkala dan berkelanjutan agar materi dapat dipahami lebih mendalam dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan pendekatan interaktif dan partisipatif, meliputi penyuluhan, diskusi kelompok, dan simulasi, serta melibatkan pihak sekolah dan guru bimbingan konseling untuk menyediakan dukungan dan ruang konsultasi yang aman