Auliya, Iroda
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tradisi Kepercayaan Mitos Naga Tahun Dalam Perkawinan Adat Perspektif Sosiologi Hukum Islam (Studi Kasus Di Kec. Maron Probolinggo) Auliya, Iroda; Quthny, Abu Yazid Adnan; Wagianto, Ramdan
Al Yasini : Jurnal Keislaman, Sosial, hukum dan Pendidikan Vol 10 No 2 (2025)
Publisher : Konsorsium Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Yasini Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55102/alyasini.v10i2.6602

Abstract

This article discusses the tradition of the Maron sub-district community's belief in marital taboos. The majority of people living in Maron Sub-district are Muslims, but they also believe in mystical things such as the myth of the dragon of the year which is believed to bring mudharat (death) to the bride and groom who violate it. The purpose of this study is to reinterpret the customs that developed in Maron Probolinggo sub-district. The method used is qualitative by using the sociology approach of Islamic law. The results of the author's research using Talcott Parsons' four AGIL imperatives approach, show that the Maron sub-district community still preserves the tradition of abstinence from the myth of the dragon of the year that has existed from ancestral times and from generation to generation. Various social structures or systems maintain equilibrium so that the tradition can still take place and survive until now. Furthermore, the values contained in the tradition are to seek benefits by avoiding taboos that are believed to cause harm. Therefore, I can conclude that the tradition is a valid 'urf whose existence can still be tolerated and practiced by the people of Maron Sub-district.
Analisis Puasa Tinjauan Kitab Fathul Qarib Serta Muttafaq Wa Mukhtalaf Fih Perspektif Empat Madzhab Auliya, Iroda
FIQHUL HADITS : Jurnal Kajian Hadits dan Hukum Islam Vol 1 No 2 (2023): FIQHUL HADITS: Jurnal Kajian Hadits dan Hukum Islam
Publisher : Mahad Aly PP Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imam Mujtahid telah menjabarkan beberapa masalah fiqh terkait Bab Puasa. Namun, Imam Mujtahid memiliki kesepakatan juga perbedaan dalam merumuskannya. Sesungguhnya para Mujtahid tidak berbeda pendapat dalam ajaran pokok agama atau kebanyakan cabang-cabangnya. Mereka hanya berbeda pendapat dalam masalah furu’, dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti besifat manusiawi, juga oleh faktor lain karena adanyanya suatu sebab yang bertalian dengan agama. Penelitian ini di lakukan menggunakan pendekatan kualitatif berupa deskriptif dengan ragam penelitian library research. yang penulis jabarkan terlebih dahulu melalui deskripsi yang termaktub dalam kitab Fathul Qarib karangan Syaikh Ahmad bin Qasim Al-Gazi yang bermadzhab Syafi’i. Kemudian pendapat Imam Syafi’i di rekontruksi ulang menurut tinjauan Imam Abu Hanifah, Malik bin Anas, dan Imam Ahmad bin Hanbal.Kata puasa atau lafadz shiyam secara lughat memiliki arti “Imsak” yakni menahan. Jika ditinjau secara syara’, puasa adalah menahan diri dari mengerjakan hal-hal yang dapat membatalkan puasa dengan di sertai dengan niat yang telah di khususkan sepanjang hari. Sebagaima yang telah di deskripsikan sebelumnya menganai syarat, rukun dan hal-hal yang mebatalkan puasa. Imam Madzhab ada yang bersepakat dan memperselisihkan. Perbedaannya tidak dapat disangkal, karena yang berbeda hanya pada buketnya saja/masalah furu’iyyah. Namun, mereka semua bersepakat dalam masalah ushul. Orang yang melakukan kesalahan akan diberkati karena berusaha mengatakan kebenaran sesuai kemampuannya dan bagi yang benar akan mendapatkan dua pahala.