Kuliner adalah jenis usaha yang cukup menjanjikan dan mampu bertahan di beberapa kondisi ekstrem. Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak orang untuk menjaga jarak dan membatasi interaksi sosial dengan orang sekitar. Bagi Ibu rumah tangga, mereka mulai beralih untuk membeli makanan cepat saji sebagai langkah efektif untuk mengurangi aktivitas tatap muka dan kontak fisik dengan orang lain. Oleh karena itu muncullah gagasan untuk membuka usaha Prasmanan Citra yang berlokasi di Bandar Lampung. Sebelum mendirikan usaha diperlukan adanya analisis untuk menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut didirikan. Analisis tersebut antara lain yaitu analisis finansial dan analisis non-finansial. Permasalahan penelitian ini adalah : Apakah usaha Prasmanan Citra di Bandar Lampung layak dijalankan dari segi analisis finansial dan analisis non-finansial? Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui layak atau tidaknya rencana usaha Prasmanan Citra di Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Untuk metode kuantitatif menggunakan tiga Kriteria Investasi yaitu: NPV, Net B/C, IRR; Analisis PBP, dan Analisis BEPP. Sedangkan, dalam metode kualitatif menggunakan pendekatan non finansial yaitu analisis aspek teknis/operasional dan teknologi; aspek pasar dan aspek pemasaran; aspek organisasi; aspek hukum/yuridis/legalitas; aspek manajemen dan SDM; aspek ekonomi dan sosial; aspek lingkungan (AMDAL). Dari hasil analisis finansial diperoleh NPV = 388.996.835, Net B/C = 2,43 dan IRR = 48,85%, analisis PBP selama 2 tahun 1 bulan 8 hari, analisis BEPP selama 2 tahun 13 hari. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dan kualitatif disimpulkan bahwa rencana usaha Prasmanan Citra layak untuk dilaksanakan.