Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi lingkaran, dibandingkan dengan model pembelajaran Direct Instruction. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tombatu pada tahun ajaran 2023/2024 dengan melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan menggunakan model CPS dan kelas kontrol dengan menggunakan model Direct Instruction yang masing-masing berjumlah 21 siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pendekatan Posttest-Only Control Design. Hasil belajar siswa diukur melalui tes post-test setelah pembelajaran. Data hasil post-test dianalisis menggunakan uji-t untuk menguji perbedaan rata-rata kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan model CPS sebesar 81,428, sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan model Direct Instruction mencapai 69,333. Hasil uji-t menunjukkan t-hitung sebesar 3,150, lebih besar dari t-tabel sebesar 1,683, yang berarti bahwa model CPS lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi lingkaran. Selain itu, penerapan model CPS membuat siswa lebih aktif dalam belajar, meningkatkan kerjasama kelompok, dan mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Penelitian ini menyarankan penerapan model CPS dalam pembelajaran matematika di sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis. CPS dapat memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan menyenangkan bagi siswa dalam memecahkan soal matematika.