<![CDATA[Kemiskinan merupakan permasalahan yang bersifat multidimensional dan kompleks, terutama di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengangguran, inflasi, dan Upah Minimum Regional (UMR) terhadap tingkat kemiskinan di wilayah tersebut. Metode penelitian yang diterapkan adalah analisis regresi linier berganda dengan memanfaatkan data deret waktu dari tahun 2001 hingga 2023. Data dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara dan dianalisis menggunakan perangkat lunak Eviews. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial, variabel pengangguran dan inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan, sedangkan UMR menunjukkan pengaruh negatif yang signifikan. Secara simultan, ketiga variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan dengan kontribusi sebesar 88,28%, sementara sisanya sebesar 11,72% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kebijakan peningkatan UMR dapat menurunkan kemiskinan, namun perlu diselaraskan dengan pertumbuhan ekonomi agar tidak membebani dunia usaha. Rekomendasi dalam penelitian ini mencakup peningkatan lapangan pekerjaan, pengendalian inflasi, dan penyesuaian kebijakan UMR dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pembuat kebijakan dalam merumuskan strategi yang lebih efektif dalam mengurangi angka kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara.]]>
