Zacky Al-Ghofir El-Muhtadi Rizal
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM PERSPEKTIF INKLUSIFITAS Zacky Al-Ghofir El-Muhtadi Rizal; Muhammad Bahrul Ulum; Eriska Aprilia; Anjani Dzikry Ilahana; Dian Rif’iyati
Istifkar Vol 5 No 1 (2025): Istifkar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/jpai.v5i1.138

Abstract

Abstrak Pendidikan Agama Islam memiliki peran strategis dalam membentuk kepribadian religius setiap individu, termasuk anak berkebutuhan khusus. Dalam perspektif inklusivitas, Pendidikan Agama Islam harus dirancang untuk memberikan akses yang setara dan relevan bagi semua peserta didik tanpa memandang perbedaan kemampuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi literatur. Artikel ini membahas tiga sub-pembahasan utama: (1) hubungan antara Pendidikan Agama Islam dan inklusivitas, yang menyoroti pentingnya pendekatan yang menghargai keberagaman kemampuan dalam proses pendidikan; (2) tantangan dalam penerapan Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus, seperti keterbatasan tenaga pendidik terlatih, kurangnya sumber belajar yang adaptif, serta stigma sosial; dan (3) strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang inklusif, meliputi pengembangan kurikulum fleksibel, penggunaan teknologi bantu, pelibatan orang tua, dan pelatihan intensif bagi pendidik. Artikel ini menyimpulkan bahwa penerapan inklusivitas dalam Pendidikan Agama Islam tidak hanya meningkatkan aksesibilitas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan lingkungan pembelajaran yang adil dan humanis. Dengan strategi yang tepat, Pendidikan Agama Islam dapat menjadi sarana efektif untuk memberdayakan anak berkebutuhan khusus dalam menginternalisasi nilai-nilai keagamaan secara optimal.
Kebebasan Belajar dalam Konsep Summerhill dan Kebebasan Berpikir dalam Islam: Suatu Kajian Komparatif Zacky Al-Ghofir El-Muhtadi Rizal
EDUCATIVA Vol 3 No 1 (2025): Vol. 3 No. 1 : Mei (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STAI Brebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper analyzes freedom of learning in the Summerhill concept and freedom of thought in Islam through a qualitative comparative study. The purpose of this study is to analyze the similarities and differences between the two concepts of freedom in the context of education and thought. Summerhill, developed by A.S. Neill, offers complete freedom for students to choose subject matter and learning activities, with an emphasis on developing independent individuals through freedom of decision-making. In contrast, in Islam, freedom of thought is seen as a God-given right, yet still bound to moral and spiritual principles set out in divine revelation. This research utilizes a qualitative comparative study. The results of this study reveal that although freedom in Summerhill and freedom of thought in Islam have some similarities in terms of encouraging individual development, they differ in the way such freedom is regulated and applied. An understanding of these two concepts provides deeper insights into how freedom can be understood and applied in education to form independent and socially, morally and spiritually responsible individuals.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM PERSPEKTIF INKLUSIFITAS Zacky Al-Ghofir El-Muhtadi Rizal; Muhammad Bahrul Ulum; Eriska Aprilia; Anjani Dzikry Ilahana; Dian Rif’iyati
Istifkar: Media Transformasi Pendidikan Vol 5 No 1 (2025): Istifkar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v5i1.138

Abstract

Abstrak Pendidikan Agama Islam memiliki peran strategis dalam membentuk kepribadian religius setiap individu, termasuk anak berkebutuhan khusus. Dalam perspektif inklusivitas, Pendidikan Agama Islam harus dirancang untuk memberikan akses yang setara dan relevan bagi semua peserta didik tanpa memandang perbedaan kemampuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi literatur. Artikel ini membahas tiga sub-pembahasan utama: (1) hubungan antara Pendidikan Agama Islam dan inklusivitas, yang menyoroti pentingnya pendekatan yang menghargai keberagaman kemampuan dalam proses pendidikan; (2) tantangan dalam penerapan Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus, seperti keterbatasan tenaga pendidik terlatih, kurangnya sumber belajar yang adaptif, serta stigma sosial; dan (3) strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang inklusif, meliputi pengembangan kurikulum fleksibel, penggunaan teknologi bantu, pelibatan orang tua, dan pelatihan intensif bagi pendidik. Artikel ini menyimpulkan bahwa penerapan inklusivitas dalam Pendidikan Agama Islam tidak hanya meningkatkan aksesibilitas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan lingkungan pembelajaran yang adil dan humanis. Dengan strategi yang tepat, Pendidikan Agama Islam dapat menjadi sarana efektif untuk memberdayakan anak berkebutuhan khusus dalam menginternalisasi nilai-nilai keagamaan secara optimal.