Penggunaan probiotik pada ayam petelur dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan produksi, kualitas telur, serta kesehatan ternak dengan meningkatkan penyerapan mineral dan asam amino. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian probiotik Lactobacillus salivarius dan Lactobacillus casei terhadap berat dan massa telur ayam petelur. Penelitian ini menggunakan 320 ekor ayam petelur strain Isa Brown berusia 70 minggu, yang dibagi ke dalam empat perlakuan dengan empat ulangan. Probiotik Lactobacillus salivarius dan Lactobacillus casei diberikan secara ad libitum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), sementara analisis data dilakukan menggunakan ANOVA (Analysis of Variance). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik Lactobacillus salivarius dan Lactobacillus casei memberikan pengaruh sangat signifikan (P<0,01) terhadap berat telur ayam petelur. Rata-rata berat telur (g) pada masing-masing perlakuan adalah P0: 61,88; P1: 64,75; P2: 65,23; dan P3: 64,49. Selain itu, pemberian probiotik juga berdampak signifikan (P<0,05) terhadap massa telur ayam petelur, dengan rata-rata massa telur (g/ekor/hari) sebagai berikut: P0: 42,22; P1: 45,70; P2: 47,10; dan P3: 43,81. Perlakuan P2 menunjukkan hasil terbaik dalam meningkatkan berat dan massa telur. Kesimpulannya, pemberian probiotik Lactobacillus salivarius dan Lactobacillus casei dalam air minum dengan dosis 5 mL/L efektif dalam meningkatkan berat dan massa telur ayam petelur. Kata Kunci : Probiotik, Lactobacillus salivarius, Lactobacillus casei, Berat Telur, Massa Telur, Ayam Petelur.