Abstract The problem in this research is about how to implement, evaluate, and have an impact when empowering the homeless in Rantauprapat. Because, there are still a large number of homeless people encountered so that some of the homeless have not been able to meet their economic needs and do not even have a job and a permanent place to live. The purpose of this study was to determine the implementation, evaluation, and impact of the lifeskills empowerment program on the homeless in Rantauprapat. This type of research uses a qualitative method with a descriptive approach. The subjects of the study were the head of the department for rehabilitation, tutors, and homeless people. Collecting data using observation and interview methods. Data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study indicate that: 1) The implementation of lifeskills empowerment for the homeless in Rantauprapat by providing sewing training reaches 80% of the devotees and agricultural training reaches 60% of the devotees. The process of implementing the empowerment of the homeless is provided with skills guidance that prioritizes practicality and its implementation is carried out 2 times a week which lasts for 1 year. 2) Evaluation of life skill empowerment for homeless people in Rantauprapat is done by asking questions before ending the daily material guidance. 3) The impact of empowering lifeskills on the homeless in Rantauprapat is considered to have a positive impact on the inmates so that it can lead to four aspects of life skills, namely vocational skills, academic skills, social skills, and personal skills. Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana pelaksanaan, evaluasi, dan dampak pada saat melakukan pemberdayaan terhada[ gelandangan di Rantauprapat. Karena, masih banyaknya jumlah gelandangan yang ditemui sehingga ada dari gelandangan tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka bahkan tidak memiliki pekerjaan dan tempat tinggal yang tetap. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan, evaluasi, dan dampak program pemberdayaan kecakapan hidup terhadap gelandangan di Rantauprapat. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian adalah pegawai dinas kepala seksi bidang rehabilitas, tutor, dan gelandangan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah koleksi data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Pelaksanaan pemberdayaan lifeskills terhadap gelandangan di Rantauprapat dengan memberikan pelatihan menjahit mencapai 80% peminatnya dan pelatihan pertanian mencapai 60% peminatnya. Proses pelaksanaan pemberdayaan gelandangan ini dengan diberikan bimbingan keterampilan yang lebih mengutamakan kepraktik dan pelaksanaannya di lakukan dalam 2 kali dalam satu minggu yang berlangsung selama 1 tahun. 2) Evaluasi pemberdayaan life skill terhadap gelandangan di Rantauprapat dilakukan dengan cara tanya jawab sebelum mengakhiri bimbingan materi setiap harinya. 3) Dampak pemberdayaan life skill terhadap gelandangan di Rantauprapat dinilai mendapatkan hasil yang berdampak positif bagi warga binaan sehingga dapat menimbulkan empat aspek kecakapan hidup yaitu kecakapan vokasional, kecakapan akademik, kecakapan sosial, dan kecakapan personal.