Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kemandirian Oral Hygiene Anak Tuna Grahita di SLBN Bangkinang dan SLBN Bangkinang Kota Oktarisa, Oktarisa; Harmia, Elvira; Sudiarti, Putri Eka
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i3.50

Abstract

Tuna grahita bukanlah sebuah penyakit tetapi hasil patologik dalam otak yang mengakibatkan keterbatasan intelektual dan fungsi adaptif. Pentingnya kemandirian oral hygiene bagi kesehatan tubuh karena mempengaruhi fungsi bicara anak tunagrahita, pengunyahan dan tingkat kepercayaan diri. Kebersihan mulut atau oral higiene merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut tanpa penggunaan antiseptik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian oral hygiene anak tuna grahita di SLBN Bangkinang dan SLBN Bangkinang Kota. Desain penelitian ini adalah menggunakan metode cross sectional. Penelitian dilakukan pada tan tanggal 05 sampai 09 bulan Juni tahun 2024 dengan jumlah sampel 89 responden menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat diperoleh 44 (49,4%) orang tua menerapkan pola asuh demokratis dan 56 (62,9%) anak memiliki kemandirian oral hygiene yang baik. Kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian oral hygiene anak tuna grahita di SLBN Bangkinang dan SLBN Bangkinang Kota dengan p value 0,004. Diharapkan kepada orang tua agar lebih memperhatikan dan meningkatkan pola asuhnya pada anaknya agar meningkatkana perkembangan anakanya terutama perkembangan dalam kemandirian oral hygiene.
Pemberian Jus Mengkudu Terhadap Penurunan Nyeri Pada Penderita Hipertensi Oktarisa, Oktarisa; Indrawati, Indrawati; Sudiarti, Putri Eka
Excellent Health Journal Vol. 4 No. 1 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi Bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/excellent.v4i1.191

Abstract

Seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi, akan menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi penyakit antara lain : penyakit jantung, gagal jantung kongestif, stroke, gangguan penglihatan, gagal ginjal, gagal jantung, bahkan komplikasi. Tujuan penelitian adalah untuk memberikan asuhan keperawatan dengan pemberian jus buah mengkudu terhadap penurunan nyeri pada penderita hipertensi di Desa Kualu Nenas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tambang. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus dengan melakukan asuhan keperawatan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25-27 Juni 2025 dengan sampel 1 responden yaitu Ny N. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara mendalam, observasi langsung, pemeriksaan fisik, dan pengukuran tekanan darah. Alat yang dipakai dalam pengumpulan data mencakup lembar kajian keperawatan keluarga dan alat untuk mengukur tekanan darah (sfigmomanometer dan stetoskop) .Keluhan utama yang dirasakan oleh Ny. N yaitu mengeluh sakit kepala, tengkuk terasa sakit dan berat terasa seperti ditusuk tusuk, di bagian kepala dan tengkuk dengan skala nyeri 5. Tekanan darah: 173/92 mmHg. Diagnosa yang muncul yaitu manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan kompleksitas program keperawatan. Intervensi yang diberikan peneliti  adalah  pemberian jus mengkudu. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan tekanan darah setelah diberikan jus buah mengkudu sebanyak dua kali sehari selama tiga hari berturut-turut yaitu hari pertama tekanan darah sebelum diberikan jus buah mengkudu yaitu 176/101 mmHg dan hari ketiga turun menjadi 157/88 mmHg dan nyeri juga berkurang  dari skala 5 menjadi skala 2. Diharapkan Ny. N selalu mengontrol tekanan darah dan mengonsumsi jus buah mengkudu jika tekanan darah  meningkat dalam mengatasi nyeri.