Fida Tronika Matang
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Teologi Pernikahan dalam Kitab Hosea: Refleksi bagi Pernikahan Kristen Saat Ini Fida Tronika Matang; Sugeng Surjana Adi
ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 3 No. 2 (2022): November
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63830/70vmqf82

Abstract

Abstract: A solid marriage is built on the foundation of mutual trust, love and fidelity; therefore,what God has joined together, man must not separate (Matthew 19:6). This means that for believers,marriage is something holy because God created marriage and binds husband and wife throughsacred promises in marriage before God and His people. The relationship between husband and wifedescribes the relationship between God and man. Hosea was a prophet sent by God to convey God'sWord to the Israelites experiencing a moral decline. God told Hosea to marry a harlot (Hosea 1:2),because Hosea's marriage would be a valuable lesson for the Israelites who were unfaithful. Hoseawas the first prophet to compare God's union with the Israelites based on the covenant made atMount Sinai, with marriage or marriage. Marriage is a binding agreement (covenant) between a manand a woman, a marriage vow is not just a contract, which means that a marriage promise that hasbeen made before God and His church cannot be canceled by humans, there is no reason to divorceeven if there is a reason whatever. Three (3) parties hold the promise in marriage, including husband,wife and God. Husband and wife must have the commitment to maintain and maintain thehousehold ark that has been built on the foundation of Christ in a holy marriage bond so that theycan avoid divorce.Keywords: book of Hosea, marriage, Christian marriageAbstrak: Pernikahan yang kokoh dibangun di atas dasar saling percaya, mengasihi dan kesetiaan,karena itu, apa yang dipersatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia (Matius 19:6).Yang berarti bahwa bagi orang percaya, pernikahan adalah sesuatu yang kudus sebab Tuhan yangmenciptakan pernikahan dan mengikat suami istri melalui janji suci dalam pernikahan di hadapanTuhan dan umat-Nya. Hubungan suami istri menggambarkan hubungan antara Allah dan manusia.Hosea merupakan seorang nabi yang diutus Allah untuk menyampaikan Firman Allah kepadaBangsa Israel yang mengalami kemerosotan moral. Allah berbicara kepada Hosea untuk pergi,mengawini perempuan sundal (Hosea 1:2), sebab pernikahan Hosea akan menjadi pelajaran yangberharga bagi bangsa Israel yang tidak setia. Hosea merupakan nabi pertama yang membandingkanpersatuan Allah dengan bangsa Israel berdasarkan perjanjian yang diikat digunung Sinai, denganpernikahan atau perkawinan. Pernikahan merupakan perjanjian yang mengikat (covenant) antaralaki-laki dan perempuan, janji pernikahan bukan sekedar kontrak, yang artinya bahwa janjipernikahan yang telah diucap dihadapan Allah dan jemaat-Nya, tidak dapat dibatalkan olehmanusia, tidak ada alasan untuk bercerai walau dengan alasan apa pun. Yang memegang janji dalampernikahan ada tiga (3) pihak, diantaranya adalah suami, istri dan Tuhan. Pasangan suami dan istriharus memiliki komitmen untuk memelihara dan menjaga bahtera rumah tangga yang telahdibangun diatas dasar Kristus dalam satu ikatan pernikahan kudus agar dapat terhindar dariperceraian.Kata kunci: kitab Hosea, pernikahan, pernikahan Kristen