Chandra, Dio Pamola
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Tradisi Adat Muang Jong Suku Sawang Di Belitung Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Seni Lukis Febratama, Therta; Chandra, Dio Pamola; Cahyono, Nugroho Heri
CILPA Vol 8 No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v8i1.14064

Abstract

Abstrak Tradisi Muang Jong merupakan tradisi adat yang diselenggarakan oleh masyarakat Suku Sawang di Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung. Selama berabad-abad masyarakat ini menetap didekat laut dengan memegang nilai-nilai kehidupan leluhurnya serta memiliki kebudayaan yang unik. Nilai-nilai leluhur tersebut hingga sekarang masih dilestarikan. Oleh karena itu, fokus dari permasalahan yang dapat di ambil adalah kurangnya visualisasi mengenai Tradisi Adat Muang Jong Suku Sawang melalui hasil karya Seni Lukis, kurangnya keinginan masyarakat untuk belajar tradisi budaya khususnya tradisi muang jong yang ada di Belitung sebagai salah satu kebudayaan di Indonesia, kurangnya keinginan masyarakat untuk memahami dan memaknai pesan moral dalam tradisi muang jong. Tujuan karya tulis ini adalah  menjelaskan konsep dari penciptaan lukisan, dapat memvisualisasikan makna pada suasana ide penciptaan seni lukis dengan tujuan tradisi muang jong yang berasal dari kabupaten belitung timur, dan dapat mendeskripsikan tema, bentuk dan teknik penciptaan lukisan. Metode penciptaan tugas akhir ini menggunakan metode skema penciptaanya yaitu Eksplorasi, Analisis Data, Perancangan Karya dan Perwujudan Karya Hasil perwujudan karya ini adalah karya seni lukis menggunakan media kanvas. Karya ini menceritakan tentang tradisi adat muang jong suku sawang yang terletak di Belitung provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Karya ini diharapkan sebagai media edukasi kebudayaan dan adat istiadat bagi masyarakat luas. Abstrak The Muang Jong tradition is a traditional tradition held by the Sawang Tribe community in East Belitung Regency, Bangka Belitung Islands. For centuries these people have lived near the sea by holding the values of their ancestral lives and having a unique culture. These ancestral values are still preserved today. Therefore, the focus of the problem that can be taken is the lack of visualization of the Muang Jong Customary Tradition of the Sawang Tribe through the results of Painting, the lack of public desire to learn cultural traditions, especially the Muang Jong tradition in Belitung as one of the cultures in Indonesia, the lack of the desire of the people to understand and interpret the moral messages in the Muang Jong tradition. The purpose of this paper is to explain the concept of creating paintings, to be able to visualize the meaning in the atmosphere of the idea of creating paintings with the aim of the Muang Jong tradition originating from East Belitung Regency, and to be able to describe the themes, forms and techniques of creating paintings.The method of creating this final project uses the creation scheme method, namely Exploration, Data Analysis, Work Design and Realization The work that results from the embodiment of this work is a work of art using canvas media. This work tells about the traditional traditions of Muang Jong, the Sawang tribe, which is located in Belitung, the province of the Bangka Belitung Islands. This work is expected to be a medium for educating culture and customs for the wider community.
Gelas Kaca Sebagai Simbol Karakter Wanita Dalam Penciptaan Karya Seni Lukis Maryani, Yusri; Chandra, Dio Pamola
CILPA Vol 9 No 1 (2024): January
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v9i1.15460

Abstract

Abstrak Latar belakang penciptaan karya seni lukis terinspirasi dari gelas kaca dengan tampilannya yang menjadi objek simbolik menyimbolkan tentang karakter wanita. Tema yang dipilih berdasarkan pengalaman pribadi dan posisi penulis sebagai seorang wanita. Gelas kaca merupakan benda yang sangat umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, penulis ingin lebih tau hal-hal yang berkaitan dengan wanita baik yang bersifat pribadi maupun fenomena secara umum. Konsep dalam penciptaan karya ini, gelas kaca dipadukan dengan objek-objek penunjang lainnya yang identik dengan wanita dan diharapkan dapat mewakili fenomena-fenomena yang berkaitan dengan karakter-karakter wanita. Tujuan dari Tugas Akhir penciptaan karya seni lukis ini yaitu untuk mengidentifikasi karakter-karakter khas yang terdapat pada wanita dan memvisualisasikan gelas kaca sebagai simbol karakter wanita dalam penciptaan karya lukis, dengan mnciptakan metafora baru. Metode dalam penciptaan karya ini yaitu menggunakan metode eksplorasi yang terdiri dari; eksplorasi ide, eksplorasi konsep, eksplorasi bentuk, eksplorasi media, eksplorasi teknik, eksplorasi estetik serta analisis data yang menghasilkan data primer dan sekunder. Penelitian ini menghasilkan 8 karya dengan judul; Sumber Rasa, Disanjung, Moment, Rentan, Pearl, Cheers, Touch Up, dan Ini Bukan Gelas Kaca. Abstract The background for creating works of art is inspired by glass glasses whose appearance is a symbolic object symbolizing the character of women. The themes chosen are based on personal experience and the author's position as a woman. Glass cups are objects that are very commonly found in everyday life. Then, the author wants to know more about things related to women, both personal and general phenomena. The concept in creating this work is that glass glasses are combined with other supporting objects that are synonymous with women and are expected to represent phenomena related to female characters. The aim of the final assignment to create a work of painting is to identify the typical characters found in women and visualize glass as a symbol of female character in the creation of a work of painting, by creating a new metaphor. The method in creating this work is to use an exploration method consisting of; idea exploration, concept exploration, form exploration, media exploration, technical exploration, aesthetic exploration and data analysis which produces primary and secondary data. This research produced 8 works with the title; Source of Taste, Flattered, Moment, Vulnerable, Pearl, Cheers, Touch Up, and This Is Not a Glass Cup.
Analisis Pola Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kreativitas Melalui Optimalisasi Kecerdasan Visual Spacial Pembelajaran Seni Budaya Ramdani, Nurrahmad; Susanto, Dwi; Chandra, Dio Pamola
CILPA Vol 10 No 1 (2025): January
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v10i1.16628

Abstract

Abstrak   Penelitian ini dilakukan di SMK Sosial Islam 1 Prambanan, siswa memiliki kendala atau masalah yang dihadapi seperti minimnya pemahaman tentang seni. Siswa kesulitan dalam menerima pembelajaran teori, dan lebih suka ke prakteknya langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan yang dilakukan guru dalam meningkatkan kreativitas siswa. Proses guru dalam membentuk kreativitas siswa kelas X. Upaya guru dalam meningkatkan kreativitas siswa kelas X.  Hasil penerapan optimalisasi visual spacial seni rupa 2 dimensi untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas X. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif, bertujuan untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan kreativitas siswa melalui optimalisasi kecerdasan visual spacial. Pada pengamatan peneliti tidak menemukan adanya kesamaan kajian dengan judul di atas, akuntabilitas penelitian dapat terjaga dan terhindar anasir tiruan. Guru mengoptimalisasikan kecerdasan visual spacial siswa melalui kegiatan menggambar pada pelajaran seni budaya. 1. Guru menyiapkan semua struktur pembelajaran seni budaya, seperti: RPP, buku pembelajaran seni rupa, alat dan bahan praktek seni rupa 2 dimensi. 2. Proses guru pada tahap kreativitas siswa dengan mengajarkan siswa step by step pada proses belajarnya. 3. Guru menggunakan pendekatan Scientific Learning, model Project Based Learning, dan metode penugasan pada pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas siswa. 4. Hasil penerapan optimalisasi visual spacial yang diterapkan guru dengan menginstruksi siswa mengkolaborasikan hasil karya seninya dengan desain pada pelajaran tata busana. Abstract  Research conducted at SMK Sosial Islam 1 Prambanan, students have obstacles or problems faced such as a lack of understanding of art. Students have difficulty in accepting theoretical learning, and prefer to practice directly. This study aims to describe the preparations made by teachers in increasing student creativity. The teacher's process in shaping the creativity of grade X students. Teachers' efforts in improving the creativity of grade X students.  The results of the application of visual spacial optimization of 2-dimensional fine art to increase the creativity of grade X students. Data collection methods by means of observation, interviews and documentation. This research is descriptive qualitative, aims to find out the teacher's efforts in improving student creativity through optimizing visual spatial intelligence. In the researcher's observation, there is no similarity in the study with the title above, the accountability of the research can be maintained and avoid imitation factors. Teachers have maximized students' visual spatial intelligence through drawing activities in cultural arts lessons. 1. Teachers prepare all cultural arts learning structures, such as: lesson plans, art learning books, tools and materials for practicing 2-dimensional art. 2. The teacher process at the student creativity stage by teaching students step by step in the learning process. 3. Teachers use the Scientific Learning approach, Project Based Learning model, and assignment method in learning to increase student creativity. 4. The results of the application of visual spacial optimization applied by the teacher by instructing students to collaborate the results of cultural arts to be used as designs in fashion lessons.
Tradisi Adat Muang Jong Suku Sawang Di Belitung Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Seni Lukis Febratama, Therta; Chandra, Dio Pamola; Cahyono, Nugroho Heri
CILPA Vol 8 No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v8i1.14064

Abstract

Abstrak Tradisi Muang Jong merupakan tradisi adat yang diselenggarakan oleh masyarakat Suku Sawang di Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung. Selama berabad-abad masyarakat ini menetap didekat laut dengan memegang nilai-nilai kehidupan leluhurnya serta memiliki kebudayaan yang unik. Nilai-nilai leluhur tersebut hingga sekarang masih dilestarikan. Oleh karena itu, fokus dari permasalahan yang dapat di ambil adalah kurangnya visualisasi mengenai Tradisi Adat Muang Jong Suku Sawang melalui hasil karya Seni Lukis, kurangnya keinginan masyarakat untuk belajar tradisi budaya khususnya tradisi muang jong yang ada di Belitung sebagai salah satu kebudayaan di Indonesia, kurangnya keinginan masyarakat untuk memahami dan memaknai pesan moral dalam tradisi muang jong. Tujuan karya tulis ini adalah  menjelaskan konsep dari penciptaan lukisan, dapat memvisualisasikan makna pada suasana ide penciptaan seni lukis dengan tujuan tradisi muang jong yang berasal dari kabupaten belitung timur, dan dapat mendeskripsikan tema, bentuk dan teknik penciptaan lukisan. Metode penciptaan tugas akhir ini menggunakan metode skema penciptaanya yaitu Eksplorasi, Analisis Data, Perancangan Karya dan Perwujudan Karya Hasil perwujudan karya ini adalah karya seni lukis menggunakan media kanvas. Karya ini menceritakan tentang tradisi adat muang jong suku sawang yang terletak di Belitung provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Karya ini diharapkan sebagai media edukasi kebudayaan dan adat istiadat bagi masyarakat luas. Abstrak The Muang Jong tradition is a traditional tradition held by the Sawang Tribe community in East Belitung Regency, Bangka Belitung Islands. For centuries these people have lived near the sea by holding the values of their ancestral lives and having a unique culture. These ancestral values are still preserved today. Therefore, the focus of the problem that can be taken is the lack of visualization of the Muang Jong Customary Tradition of the Sawang Tribe through the results of Painting, the lack of public desire to learn cultural traditions, especially the Muang Jong tradition in Belitung as one of the cultures in Indonesia, the lack of the desire of the people to understand and interpret the moral messages in the Muang Jong tradition. The purpose of this paper is to explain the concept of creating paintings, to be able to visualize the meaning in the atmosphere of the idea of creating paintings with the aim of the Muang Jong tradition originating from East Belitung Regency, and to be able to describe the themes, forms and techniques of creating paintings.The method of creating this final project uses the creation scheme method, namely Exploration, Data Analysis, Work Design and Realization The work that results from the embodiment of this work is a work of art using canvas media. This work tells about the traditional traditions of Muang Jong, the Sawang tribe, which is located in Belitung, the province of the Bangka Belitung Islands. This work is expected to be a medium for educating culture and customs for the wider community.
Gelas Kaca Sebagai Simbol Karakter Wanita Dalam Penciptaan Karya Seni Lukis Maryani, Yusri; Chandra, Dio Pamola
CILPA Vol 9 No 1 (2024): January
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v9i1.15460

Abstract

Abstrak Latar belakang penciptaan karya seni lukis terinspirasi dari gelas kaca dengan tampilannya yang menjadi objek simbolik menyimbolkan tentang karakter wanita. Tema yang dipilih berdasarkan pengalaman pribadi dan posisi penulis sebagai seorang wanita. Gelas kaca merupakan benda yang sangat umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, penulis ingin lebih tau hal-hal yang berkaitan dengan wanita baik yang bersifat pribadi maupun fenomena secara umum. Konsep dalam penciptaan karya ini, gelas kaca dipadukan dengan objek-objek penunjang lainnya yang identik dengan wanita dan diharapkan dapat mewakili fenomena-fenomena yang berkaitan dengan karakter-karakter wanita. Tujuan dari Tugas Akhir penciptaan karya seni lukis ini yaitu untuk mengidentifikasi karakter-karakter khas yang terdapat pada wanita dan memvisualisasikan gelas kaca sebagai simbol karakter wanita dalam penciptaan karya lukis, dengan mnciptakan metafora baru. Metode dalam penciptaan karya ini yaitu menggunakan metode eksplorasi yang terdiri dari; eksplorasi ide, eksplorasi konsep, eksplorasi bentuk, eksplorasi media, eksplorasi teknik, eksplorasi estetik serta analisis data yang menghasilkan data primer dan sekunder. Penelitian ini menghasilkan 8 karya dengan judul; Sumber Rasa, Disanjung, Moment, Rentan, Pearl, Cheers, Touch Up, dan Ini Bukan Gelas Kaca. Abstract The background for creating works of art is inspired by glass glasses whose appearance is a symbolic object symbolizing the character of women. The themes chosen are based on personal experience and the author's position as a woman. Glass cups are objects that are very commonly found in everyday life. Then, the author wants to know more about things related to women, both personal and general phenomena. The concept in creating this work is that glass glasses are combined with other supporting objects that are synonymous with women and are expected to represent phenomena related to female characters. The aim of the final assignment to create a work of painting is to identify the typical characters found in women and visualize glass as a symbol of female character in the creation of a work of painting, by creating a new metaphor. The method in creating this work is to use an exploration method consisting of; idea exploration, concept exploration, form exploration, media exploration, technical exploration, aesthetic exploration and data analysis which produces primary and secondary data. This research produced 8 works with the title; Source of Taste, Flattered, Moment, Vulnerable, Pearl, Cheers, Touch Up, and This Is Not a Glass Cup.
Analisis Pola Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kreativitas Melalui Optimalisasi Kecerdasan Visual Spacial Pembelajaran Seni Budaya Ramdani, Nurrahmad; Susanto, Dwi; Chandra, Dio Pamola
CILPA Vol 10 No 1 (2025): January
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/cilpa.v10i1.16628

Abstract

Abstrak   Penelitian ini dilakukan di SMK Sosial Islam 1 Prambanan, siswa memiliki kendala atau masalah yang dihadapi seperti minimnya pemahaman tentang seni. Siswa kesulitan dalam menerima pembelajaran teori, dan lebih suka ke prakteknya langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan yang dilakukan guru dalam meningkatkan kreativitas siswa. Proses guru dalam membentuk kreativitas siswa kelas X. Upaya guru dalam meningkatkan kreativitas siswa kelas X.  Hasil penerapan optimalisasi visual spacial seni rupa 2 dimensi untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas X. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif, bertujuan untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan kreativitas siswa melalui optimalisasi kecerdasan visual spacial. Pada pengamatan peneliti tidak menemukan adanya kesamaan kajian dengan judul di atas, akuntabilitas penelitian dapat terjaga dan terhindar anasir tiruan. Guru mengoptimalisasikan kecerdasan visual spacial siswa melalui kegiatan menggambar pada pelajaran seni budaya. 1. Guru menyiapkan semua struktur pembelajaran seni budaya, seperti: RPP, buku pembelajaran seni rupa, alat dan bahan praktek seni rupa 2 dimensi. 2. Proses guru pada tahap kreativitas siswa dengan mengajarkan siswa step by step pada proses belajarnya. 3. Guru menggunakan pendekatan Scientific Learning, model Project Based Learning, dan metode penugasan pada pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas siswa. 4. Hasil penerapan optimalisasi visual spacial yang diterapkan guru dengan menginstruksi siswa mengkolaborasikan hasil karya seninya dengan desain pada pelajaran tata busana. Abstract  Research conducted at SMK Sosial Islam 1 Prambanan, students have obstacles or problems faced such as a lack of understanding of art. Students have difficulty in accepting theoretical learning, and prefer to practice directly. This study aims to describe the preparations made by teachers in increasing student creativity. The teacher's process in shaping the creativity of grade X students. Teachers' efforts in improving the creativity of grade X students.  The results of the application of visual spacial optimization of 2-dimensional fine art to increase the creativity of grade X students. Data collection methods by means of observation, interviews and documentation. This research is descriptive qualitative, aims to find out the teacher's efforts in improving student creativity through optimizing visual spatial intelligence. In the researcher's observation, there is no similarity in the study with the title above, the accountability of the research can be maintained and avoid imitation factors. Teachers have maximized students' visual spatial intelligence through drawing activities in cultural arts lessons. 1. Teachers prepare all cultural arts learning structures, such as: lesson plans, art learning books, tools and materials for practicing 2-dimensional art. 2. The teacher process at the student creativity stage by teaching students step by step in the learning process. 3. Teachers use the Scientific Learning approach, Project Based Learning model, and assignment method in learning to increase student creativity. 4. The results of the application of visual spacial optimization applied by the teacher by instructing students to collaborate the results of cultural arts to be used as designs in fashion lessons.