ABSTRAK Perahu pinisi merupakan kapal layar yang dibuat oleh masya rakat pesisir Sulawesi Selatan tepatnya di Kabupaten Bulukumba. Menurut sejarahnya, perahu pinisi tercipta dari serpihan kapal pangeran Sawerigading yang karam diperairan Bulukumba setelah ia menjemput sang kekasih yaitu Wacudai yang berada di daratan Cina. Dalam proses eksplorasi penulis melakukan riset langsung ke lokasi pembuatan perahu sehingga penulis dapat mengambil sudut pandang yang dinilai memiliki nilai estetik. Dimana penulis setelah mencari tau dengan pengharapan setelah terciptanya karya seni logam yang mengeksplor bentuk perahu pinisi ini dapat menjadi inspirasi dalam pembuatan karya-karya seni rupa lainnya dan banyak dikenal oleh masyarakat sekitar bahwa Indonesia memilki sebuah sejarah perairan yang sangat dikenal oleh dunia. Metode penciptaan ini menggunakan skema penciptaan yang terdiri dari Eksplorasi, Analisis Data, Perancangan dan Perwujudan Karya.Perwujudan karya dengan metode ini menghasilkan sebuah karya seni relief logam yang menggunakan media tembaga dan kuningan. Karya ini menceritakan tentang bentuk prahu pinisi yang merupakan warisan budaya tak benda yang berasal dari Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan. Karya ini diharapkan sebagai media edukasi dan informasi terkait warisan budaya kemaritiman Indonesia ABSTRAK Pinisi boat is a sailing ship made by the coastal community of South Sulawesi, precisely in Bulukumba Regency. Historically, the pinisi boat was created from the wreckage of the Sawerigading prince's ship that sank in the waters of Bulukumba after he picked up his lover, Wacudai, who was in mainland China. In the exploration process, the author conducted direct research to the location of the boat so that the author could take a point of view that was considered to have aesthetic value. Where the author after finding out with the hope that after the creation of a metal artwork that explores the shape of this Pinisi boat can be an inspiration in making other works of art and is widely known by the surrounding community that Indonesia has a history of waters that are well known to the world. This method of creation uses a creation scheme consisting of Exploration, Data Analysis, Design and Realisation of Work. The realisation of the work with this method produces a metal relief artwork using copper and brass media. This work tells about the shape of the pinisi boat which is an intangible cultural heritage originating from Bulukumba Regency, South Sulawesi Province. This work is expected to be a medium of education and information related to Indonesia's maritime cultural heritage.