Permintaan akan bekisting untuk pekerjaan struktur beton telah mendorong perkembangan berbagai sistem, dengan menggunakan berbagai jenis material dan peralatan. Sistem bekisting Knock down mempunyai masa pakai yang berulang. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan bekisting knock down pada proyek pembangunan Gedung Tower Ta’miriyah Surabaya memberikan keuntungan yang signifikan baik dari sisi waktu maupun biaya. Berdasarkan data yang diperoleh, pekerjaan bekisting dengan metode konvensional membutuhkan waktu yang lebih lama, yaitu 261 hari, sementara bekisting knock down hanya memerlukan 83 hari. Dari segi biaya, penggunaan bekisting konvensional dengan material yang digunakan dua kali menghasilkan biaya sebesar Rp7,487,844,579.27. Sementara itu, penggunaan bekisting knock down hanya membutuhkan biaya Rp7,203,522,966.67, yang mengarah pada penghematan biaya sebesar Rp284,321,612.60. Pertimbangan penerapan teknologi bekisting knock down sebagai alternatif yang lebih ekonomis dan efisien, yang berpotensi mempercepat pembangunan serta mengurangi biaya material dalam jangka panjang.