Bendungan adalah konstruksi bangunan melintang sungai yang dipergunakan untuk menaikkan permukaan sungai untuk irigasi dan kebutuhan air baku. Selama pembangunannya, bendung sering mengalami kerusakan atau ketidak stabilan, yang dapat mempengaruhi produksi pertanian. Persyaratan stabilitas harus dipenuhi dalam rangka pembangunan bendung, yang merupakan salah satu persyaratan utama untuk memastikan kapasitas dan umur bendung untuk menaikkan muka air yang mengalir ke lahan pertanian. Pembangunan Bendungan Cicinta dilatar belakangi oleh kebutuhan untuk mengatasi masalah kekurangan air dan pengendalian banjir di wikayah Kec Maja. Bendungan ini juga diharapkan dapat menjadi sumber air untuk kegiatan irigasi pertanian di sekitarnya.Berdasarkan penilaian kinerja dan AKNOP Situ WS C3 tahun 2022, situ ini memiliki kapasitas tampungan sekitar 16.296 m3 dan luas mencapai 17,30 Ha. Dari analisis yang dilakukan untuk mengetahui kerusakan dan volume sedimentasi, dengan melakukan inspeksi langsung dilapangan, untuk volume sedimentasi dengan cara menghitung kedalaman selisih antara kedalaman rencana waduk dengan kedalam sekarang, mengambil sampel kedalaman waduk secara merata sebanyak sepuluh titik dan menghitung luasan yang akan dikeruk dengan bantuan arcgis.Penelitian ini memberikan rekomendasi strategis untuk perbaikan prosedur pemeliharaan dan perawatan Bendungan Cicinta Maja serta menyarankan penjadwalan ulang kegiatan operasional.dengan hasil analisi volume sedimentasi sebesar 10.040,766 m3 Temuan ini diharapkan dapat berkontribusi pada keberlanjutan fungsi bendungan dalam mendukung kebutuhan masyarakat dan pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut.