Gangguan pernapasan seperti sesak, mengi, napas terengah-engah, dada terasa berat adalah karakteristik dari Asma. Asma merupakan penyakit inflamasi kronis akibat hyperresponsife saluran pernapasan. Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena hivesensivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat berulang dan di antara episode penyempitan bronkus tersebut terdapat keadaan ventilasi yang lebih normal. Pemicu Asma bervariasi dari orang ke orang, tetapi dapat mencakup infeksi virus (pilek), debu, asap, uap, perubahan cuaca, serbuk sari rumput dan pohon, bulu binatang, sabun dan parfum yang kuat serta pemicu umum lainnya dapat memperburuk Asma. Salah satu therapi nonfarmakologis untuk menstabilkan frekuensi pernapasan pada pasien asma adalah intervensi penerapan teknik pernapasan buteyko. Teknik pernapasan buteyko ini juga salah satu alternative pencegahan kekambuhan asma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi pernapasan Buteyko terhadap penurunan frekuensi pernapasan pada penderita asma. Metode penulisan penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus dilaksakan tanggal 07 – 09 Januari 2025 Teknik buteyko dilakukan selama 3 hari selama 10 – 15 menit. Hasil penelitian: Terapi Buteyko dilakukan pada Tn. A.Y berpengaruh dalam penurunan frekuensi pernapasan. Kesimpulan hasil implementasi yang dilakukan pada Tn. A.Y mendapatkan hasil yaitu terapi buteyko dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan pada pasien asma.