Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek budaya di balik nama-nama pembungkus tradisional dari daun pisang melalui pendekatan etnosemantis. Pendekatan ini direfleksikan dalam bentuk leksikalisasi sebagai cerminan cara pandang penutur dalam menandai fungsi sebuah realita masyarakat budaya. Data penelitian ini berupa kata (leksem) yang menunjuk jenis wadah/pembungkus tradisional dari daun pisang. Data diperoleh dengan metode studi pustaka dan simak yang ditindaklanjuti dengan metode cakap. Metode studi pustaka digunakan untuk mengetahui sejauh mana penelitian tentang objek dan leksem apa saja yang ada. Metode simak dilaksanakan dengan memperhatikan penamaan leksem-leksem pembungkus daun pisang tradisional dalam kehidupan sehari-hari. Metode cakap digunakan untuk memeriksa keabsahan data, termasuk melacak kemungkinan adanya data yang belum tercatat dengan memanfaatkan tiga narasumber. Pembahasan pada penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Adapun analisis data memanfaatkan komponen makna untuk menemukan komponen diagnostik kekhasan fungsi setiap kata/leksem. Berdasarkan analisis, ditemukan 13 leksikalisasi pembungkus daun tradisional dari daun pisang, antara lain samir, pincuk, tum, pasung (contong), pinjung, sumpil, takir, cekentong, tempelan, ancak, sudi, lontong, dan lemper. Komponen diagnostik kekhasan fungsi setiap kata/leksem antara lain: bahan, bentuk, jenis, ada tidaknya bahan/komponen tambahan, fungsi dalam budaya.