Teknik pengolahan molecular gastronomy bukanlah teknik yang sering di dengar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan pembelajaran di SMK dan perkuliahan, penerapan teknik molecular gastronomy dapat dikatakan kurang. Pembelajaran molecular gastronomy di SMKN 60 Jakarta sendiri masih menggunakan metode ceramah dengan sumber belajar yang terbatas, serta peralatan sekolah yang tidak memadai untuk praktikum dan mempelajara materi ini lebih lanjut. Dengan adanya penelitian sebelumnya oleh Hayati (2018) yang mengembangkan media pembelajaran video molecular gastronomy teknik spherification, penelitian ini dibuat untuk melihat apakah penggunaan media video pembelajaran tersebut dapat meningkatkan pengetahuan siswa kelas XII SMKN 60 Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif metode pre-eksperimental dengan desain one group pre-test post-test. Hasil pengambilan data diperoleh rata-rata nilai post-test 58,86 dengan nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 75. Sedangkan untuk data post-test diperoleh nilai rata-rata 75,86 dengan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 90. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan paired sample t test pada signifikansi 5% atau 0,05 dengan derajat kebebasan 34 menghasilkan thitung = 15,902 dan ttabel = 2,032 dengan signifikansi 0,000. Hal ini berarti thitung > ttabel dan sig. 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar setelah diberi perlakuan dengan menerapkan media video pembelajaran molecular gastronomy teknik spherificaiton.