Wijaya, Nur Anindhita K.
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KUNYIT (CURCUMA LONGA L) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIK HATI TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI MINUMAN BERALKOHOL CAP TIKUS Hidayat, Ridwan Wahyu; Wijaya, Nur Anindhita K.; Sambuaga, Maria K.
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41803

Abstract

Hati adalah organ paling rentan terhadap efek mengonsumsi minuman beralkohol. Kunyit mempunyai kandungan antioksidan yang bisa melindungi hati dari kerusakan zat oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kunyit terhadap gambaran histopatologik hati tikus wistar yang diinduksi minuman berakohol Cap Tikus. Penelitian ini merupakan true experimental secara in vivo dengan rancangan post-test only control trial group design. Sebanyak 24 tikus wistar jantan digunakan sebagai subjek penelitian. Dibagi dalam kelompok kontrol normal yaitu tikus diberikan makanan pakan AD2 dan air. Kelompok kontrol negatif yaitu tikus diberi pakan, lalu tikus diinduksi cap tikus sebanyak 2,16 ml/tikus/hari. Kelompok perlakuan 1 yaitu tikus diberikan pakan, lalu diberi ekstrak kunyit dengan dosis 100 mg/kgBB/hari, lalu diinduksi cap tikus sebanyak 2,16 ml/tikus/hari. Kelompok perlakuan 2 yaitu tikus diberikan pakan, diberi ekstrak kunyit dengan dosis 200 mg/kgBB/hari, lalu diinduksi cap tikus sebanyak 2,16 ml/tikus/hari. Hasil penelitian menunjukan kelompok kontrol normal terdapat gambaran histopatologik hati tikus yang normal. Kelompok kontrol negatif menunjukan gambaran histopatologik hati tikus terdapat banyak sel steatosis, inflamasi, sedikit sel nekrosis, dan beberapa sel regenerasi. Kelompok perlakuan 1 menunjukan gambaran histopatologik hati tikus terdapat lebih sedikit sel steatosis, inflamasi, sangat sedikit sel nekrosis, dan lebih banyak sel regenerasi. Kelompok perlakuan 2 menunjukan gambaran histopatologik hati tikus terdapat sangat sedikit sel steatosis, inflamasi, nekrosis, dan lebih banyak sel regenerasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian kunyit dengan dosis 200 mg terlihat lebih efektif dalam memperbaiki kondisi histopatologik hati tikus setelah induksi cap tikus karena menunjukkan sangat sedikit sel steatosis, inflamasi, dan nekrosis, serta lebih banyak sel regenerasi dibandingkan kelompok perlakuan 1.