Prevalensi infeksi saluran kemih di Indonesia masih cukup tinggi, dengan jumlah 90-100 kasus per 100.000 penduduk pertahun. Perempuan remaja dan dewasa muda adalah kelompok yang paling rentan terkena ISK diantara berbagai populasi berisiko. Penelitian menunjukkan bahwa pada usia 24 tahun, sepertiga wanita akan mengalami setidaknya satu kali riwayat ISK yang memerlukan pengobatan dengan antibiotik dan 40-50% wanita akan mengalami setidaknya satu kali riwayat ISK selama hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil penelitian selama 4 tahun terakhir terkait faktor yang berhubungan dengan gejala infeksi saluran kemih pada wanita usia subur. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini yaitu literature review. Pencarian artikel ini dilakukan dengan menggunakan database ilmiah seperti Google Scholar dan Pubmed dalam rentang waktu terbit tahun 2019-2023. Berdasarkan penelusuran artikel penelitian ditemukan 13 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor risiko gejala ISK yaitu vulva hygiene yang buruk, kebiasaan menahan BAK, riwayat ISK sebelumnya, pemasangan kateter, dan diabetes mellitus yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih terutama pada wanita usia subur. Kesimpulan yang didapat adalah terdapat hubungan antara vulva hygiene yang buruk, riwayat infeksi saluran kemih berulang, dan kebiasaan menahan buang air kecil dengan gejala infeksi saluran kemih. Oleh karena itu, diperlukan upaya promotif dan preventif untuk mengendalikan infeksi saluran kemih pada wanita.