Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS MODEL EXPERIENTIAL JELAJAH ALAM SEKITAR (EJAS) DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI PEDOSFER KELAS X SMA N 1 LARANGAN, KABUPATEN BREBES. Winarni, Erin Dian; Sanjoto, Tjaturahono Budi; Santoso, Apik Budi; Benardi, Andi Irwan
Journal of Edugeography Vol. 12 No. 3 (2024): VOL 12 NO 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/t9y79e60

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pelaksanaan model EJAS dan mengetahui pengetahuan siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran EJAS, serta menganalisis efektivitas model pembelajaran EJAS (experiential jelajah alam sekitar) pada mata pelajaran geografi untuk materi pedosfer di SMA N 1 Larangan. Penelitian ini merupakan penelitian Pre Experimental Design berupa one group pre-test post-test. Populasi pada penelitian yaitu siswa kelas X SMA N 1 Larangan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dan terpilih kelas X.E 7. Pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, instrumen tes, angket/kuesioner, dan dokumentasi. Analisis hasil data penelitian menggunakan statistik deskriptif, uji normalitas saphiro-wilk, uji paired samples t-test dan uji n-Gain. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa respons siswa terhadap model pembelajaran EJAS (Experiential Jelajah Alam Sekitar) berdasarkan statistik deskriptif memiliki rata-rata skor sebesar 60,92, dengan kategori yang positif. Uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa distribusi data pre-test dan post-test normal dengan p-value masing-masing 0,160 dan 0,380 (lebih besar dari 0,05). Uji Paired Samples T-Test mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa setelah penerapan model EJAS, dengan perbedaan rata-rata sebesar 13,36, t-value sebesar -12,327, dan p-value 0,000 (< 0,05). Selain itu, uji N-Gain menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,5153, yang termasuk dalam kategori peningkatan sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa model EJAS efektif dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada materi pedosfer meskipun tingkat efektivitasnya berada pada kategori sedang. Kendala penerapan model EJAS tidak begitu terkendala ketika pelaksanaan, namun perlu ditingkatkannya manajemen waktu pada saat pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut terlihat waktu dua atau tiga jam pelajaran yang dirasa tergesa-gesa untuk melakukan pembelajaran EJAS. 
PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI BERBANTU WAYANG KREATIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS KEARIFAN LOKAL BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS SLB NEGERI REMBANG Wijayanto, Pradika Adi; Mulianingsih, Ferani; juhadi, Juhadi; Ni'maturrodhiyah, Ni'maturrodhiyah; Heristama, Andhika Rizqy; Fitri, Aulia Syafira; Winarni, Erin Dian
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 12, No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v12i1.20356

Abstract

Abstrak: Pembelajaran inklusif saat ini ditekankan guna mencapai tujuan pembelajaran serta pertumbuhan pribadi bagi siswa berkebutuhan khusus. Kemudian guna mencapai hal tersebut, strategi persiapan dan implementasi pembelajaran harus matang dengan mengintegrasikan nilai-nilai luhur dari pendidikan karakter dan profil pelajar Pancasila ke dalam materi pembelajaran, terutama terkait kearifan lokal. Media pembelajaran menjadi penunjang potensial dalam proses ini. Penelitian ini bertujuan mengembangkan media video animasi berbantu wayang papercraft sebagai pembelajaran geografi berbasis kearifan lokal bagi siswa SLB Negeri Rembang. Metode penelitian menggunakan model Hannafin & Peck dengan purposive sampling pada siswa tunagrahita dan tunarungu yang mempelajari geografi kearifan lokal. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, angket validator, guru, dan siswa untuk menilai kelayakan dan kualitasnya, serta dokumentasi. Analisis data meliputi deskripsi kualitatif dengan reduksi, display data, kesimpulan, dan deskripsi persentase untuk data kuantitatif dari angket pada media video animasi. Hasil menunjukkan kualitas baik dari pengisian angket oleh validator pertama (100%), kedua (97,3%), guru (94,7%), serta respon mayoritas siswa yang menyatakan media tersebut menarik, praktis, dan memiliki kualitas baik dalam animasi, audio, dan tampilan. Dengan demikian, disimpulkan bahwa kualitas media video animasi berbantuan wayang kreatif yang dikembangkan layak digunakan tanpa revisi.Abstract: Inclusive learning is currently emphasized to achieve learning goals and personal growth for students with special needs. To accomplish this, preparation and implementation strategies in education need to be mature by integrating noble values from character education and the Pancasila student profile into the learning materials, particularly related to local wisdom. Learning media serves as a potential support in this process. This research aims to develop animated video media assisted by wayang papercraft as geography learning based on local wisdom for students at the Rembang State Special Needs School. The research method utilizes the Hannafin & Peck model with purposive sampling of intellectually disabled and deaf students studying local wisdom in geography. Data collection techniques involve structured interviews, closed questionnaires filled out by validators, teachers, and students to assess feasibility and quality, along with documentation. Data analysis includes qualitative description, data reduction, data display, conclusions, and percentage descriptions for quantitative data from the questionnaires on the animated video media.Results indicate good quality based on questionnaire responses from the first validator (100%), second validator (97.3%), teachers (94.7%), and the majority of student responses stating the media is engaging, practical, and of good quality in terms of animation, audio, and visuals. Consequently, it is concluded that the quality of the creatively assisted wayang video animation media developed is suitable for use without revision.