Jembatan Dondang merupakan infrastruktur penting di Kalimantan Timur yang mengalami kerusakan akibat tertabrak ponton batu bara. Tabrakan tersebut menyebabkan deformasi pada 2 (dua) tiang pancang di sisi hulu yang berpotensi mengganggu stabilitas struktur jembatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kerusakan serta mengevaluasi langkah perkuatan yang diperlukan guna memulihkan fungsionalitas dan keamanan jembatan.Pada pembebanan eksisting, kondisi awal struktur dengan 21 (dua puluh satu) tiang pancang menunjukkan bahwa gaya aksial tekan sebesar 626,24 kN, penurunan vertikal 1,70 cm, dan defleksi lateral 2,00 cm masih berada di bawah batas izin, yaitu 1.009,04 kN untuk aksial tekan, 2,50 cm untuk penurunan vertikal, dan 2,50 cm untuk defleksi lateral. Namun, ketika 2 (dua) tiang mengalami kerusakan, gaya aksial tekan meningkat menjadi 950,25 kN, yang masih berada di bawah batas izin aksial tekan, tetapi penurunan vertikal bertambah menjadi 2,60 cm dan defleksi lateral mencapai 4,30 cm, yang keduanya melampaui batas izin. Penambahan 3 (tiga) tiang pancang berhasil menurunkan beban kerja menjadi 702,15 kN, dengan penurunan vertikal 1,90 cm dan defleksi lateral 2,50 cm, yang kembali berada dalam batas aman. Penambahan 6 (enam) tiang pancang lebih lanjut meningkatkan stabilitas struktur, dengan beban kerja berkurang menjadi 661,07 kN, penurunan vertikal 1,80 cm, dan defleksi lateral 2,50 cm, yang semuanya berada dalam batas izin yang diperbolehkan. Dari hasil analisis, disimpulkan bahwa penambahan 3 (tiga) tiang pancang sudah cukup untuk memulihkan stabilitas struktur.