Ibu tunggal seringkali menghadapi tekanan yang sulit dihindari dalam menjalankan peran ganda untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sekaligus menjalankan pengasuhan anak, khususnya bagi ibu tunggal yang bekerja di sektor formal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dan parenting stress pada ibu tunggal yang bekerja di sektor formal. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 112 partisipan yang merupakan ibu tunggal dan memiliki anak dengan rentang usia 6-15 tahun. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan Parenting Stress Scale (PSS) yang dikembangkan oleh Berry dan Jones (1995) dan skala Resilience Questionnaire Test (RQ-Test) yang dikembangkan oleh Reivich dan Shatte (2003). Mayoritas partisipan memiliki tingkat parenting stress yang rendah dan tingkat resiliensi yang tinggi. Uji korelasi yang dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi rank spearman (rs) menunjukkan nilai korelasi sebesar -0.551 dengan signifikansi sebesar 0.000. Berdasarkan analisis hasil penelitian, ditemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara parenting stress dan resiliensi pada ibu tunggal yang bekerja di sektor formal dengan kekuatan sedang. Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat resiliensi ibu tunggal yang bekerja di sektor formal, maka semakin rendah pula stres pengasuhan yang dialaminya.