Di era saat ini, teknologi berkembang dengan cepat dan mampu mencakup setiap aspek kehidupan manusia. Ini tidak hanya terbatas pada perangkat elektronik rumah tangga, tetapi juga transportasi. Transportasi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, di darat, udara, dan laut. Dalam hal transportasi maritim, salah satu kemajuan teknologi yang sedang dikembangkan adalah di bidang kapal tanpa awak, juga dikenal sebagai kapal otonom. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kesiapan karyawan di perusahaan pelayaran, dan kesiapan lingkungan maritim di Sumatera Selatan terhadap teknologi ini. Studi ini menggunakan metode studi literatur dan metode wawancara untuk mendistribusikan. Kuesioner dan analisis penelitian menggunakan model penerimaan teknologi (TAM) dengan lima dimensi. Kuesioner didistribusikan secara acak kepada 282 pekerja aktif di perusahaan pelayaran di Sumatera Selatan. Analisis persepsi yang menjadi dasar 27 variabel menggunakan model TAM didasarkan pada dimensi kemudahan penggunaan, manfaat yang dirasakan, sikap terhadap penggunaan teknologi, niat perilaku untuk menggunakan, dan penggunaan sistem aktual. Analisis menggunakan analisis statistik, uji faktor konfirmatori, dan structural equation modelling. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data, ditemukan bahwa masih ada kurangnya minat di antara pekerja di perusahaan pelayaran untuk mengubah sistem penggunaan kapal manual mereka menjadi kapal otonom, meskipun mereka sudah mengetahui kelebihan teknologi ini. Hal ini yang menjadikan ketidaksignifikannya manfaat yang dirasakan dengan minat menggunakan teknologi (P=0,110) dan juga ketidaksignifikannya kemudahan pengguna terhadap perilaku terhadap penggunaan teknologi (P=545). Sementara itu, perusahaan pelayaran akan senang mengadopsi teknologi kapal otonom di masa depan karena akan meningkatkan produktivitas mereka.