Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0.23
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Economics and Digital Business Review
Prasetyo, Tri Hari
Unknown Affiliation
Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

 1 
Pengaruh Rasio Capital, Asset, Management, Earning, dan Liquidity Terhadap Tingkat Kesehatan PT BPR Puri Artha Pacitan (Periode 2019-2023) Prasetyo, Tri Hari; Rosyadi, Imron
Economics and Digital Business Review Vol. 5 No. 2 (2024): February - July
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v5i2.1463

Abstract

Penelitian ini menganalisis kesehatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Puri Artha Pacitan menggunakan metode CAMEL (Capital, Asset Quality, Management, Earning, and Liquidity) selama periode 2019-2023. Mengingat pentingnya kesehatan bank bagi perekonomian Indonesia, terutama setelah krisis moneter 1997-1998, analisis ini menjadi krusial. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan data sekunder dari laporan keuangan BPR Puri Artha Pacitan. Hasilnya menunjukkan bahwa bank ini berada dalam kategori sehat pada sebagian besar indikator. Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) berada di atas 8% dan rasio KAP (Kualitas Aktiva Produktif) di bawah 10,35%, menunjukkan kesehatan modal dan kualitas aset yang baik. Rasio manajemen NPM kurang dari 51% menempatkan manajemen dalam kategori tidak sehat. Namun, rasio ROA dan BOPO menunjukkan rentabilitas yang sehat. Likuiditas juga dinilai sehat dengan rasio CR di atas 4,05%. Secara keseluruhan, nilai CAMEL menunjukkan bahwa BPR Puri Artha Pacitan berada dalam kategori sehat selama periode 2019-2023, meskipun terdapat penurunan nilai pada beberapa tahun. Penelitian ini menegaskan pentingnya manajemen risiko dan pengawasan yang ketat untuk menjaga stabilitas dan kinerja bank, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi.
Co-Authors Imron Rosyadi